Hujan menjawab doa mereka
Yang terasing dari dunia
Tersingkir ke pinggir
Jurang waktu sang takdir
Menumbuhkan pepohonan
Yang selalu setia jadi naungan
Meneduhi kepala anak gembala
Memadamkan api angkara murka
Tapi bagiku
Hujan hanyalah semburat kerinduan
Langit kepada bumi
Yang dulu pernah dicumbuinya
Bersatu dengannya
Bagaikan lelaki tua
Yang terus menerus memimpikan
Kekasihnya
Hujan mengingatkanku
Padamu
Karena aku
Lelaki tua itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!