Mohon tunggu...
Bryan de Mang
Bryan de Mang Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa filsafat-Teologi. Cinta membaca. Senang menulis. Berkuliah di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng.

Sangat senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

90 Menit Bersama Si Turki III

1 Mei 2019   11:18 Diperbarui: 1 Mei 2019   12:55 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baguslah...Kamu hati-hati yah..." Orang-orang semakin kurang. Kami yang terakhir. Aku mengambilkan tasnya di kabin. Lagi pula badannya tak terlalu tinggi. Sebahuku. 

"Terima kasih..." Katanya. Aku hanya tersenyum dan mengangguk ringan. Kami turun dari pesawat. Udara di bandara tak terlalu panas. Langit tampak mendung. Kami berjalan bersama tanpa dialog. Aku hanya menikmati padatnya bandara yang sedang arus balik lebaran. Aku dan dia tiba di tempat di mana kami harus mengambil koper dari bagasi. Teman-temanku juga sudah menunggu di situ. Mereka sudah bersiap dengan troli untuk memuat koper.  

"Kopermu warna apa?

"Biru. Ada namanya..." aku melihat satu per satu. Ia menunggu kira-kira lima meter dari alat itu. Tak lama. Koper itu muncul. Aku mengangkat dan membawakannya. 

"Terima kasih yah..." katanya dengan tangan terkatup di dada dan membungkuk sedikit. Ia pamit. Ia pergi duluan. Kami berpisah. 

***

Aku tersenyum. Aku merasa penuh. Penuh setelah menyelesaikan tayangan itu. Beberapa teman sudah datang. Mereka siap untuk olahraga. Masing-masing sudah mengenakan sepatunya yang rata-rata belum lama dibeli di pasar Karanganyar beberapa hari yang lalu. Kenangan itu tak akan kulupakan. Semua sudah tercatat dalam bentuk cerpen yang dibagi menjadi tiga episode. Ini bagian yang terakhir. Kenangan akan dia yang menjadi teman yang asyik selama 90 menit. 90 menit bersama si Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun