Menurutnya beberapa orang yang telah menaburkan kebencian, dimohonkan untuk segera kembali menabur cinta. Hal ini sangat relevan dan tercermin dalam kasus Papua di Tanah Air, yang pada dasarnya saat ini membutuhkan perhatian yang dalam dan terus konsisten untuk membangun peradabannya.
Hal ini segaris dengan pemikiran Williamson yang berpendapat bahwa, "kita harus melakukan lebih dari sekadar menanggapi masalah politik eksternal, kita juga harus mengatasi penyebab internal yang lebih dalam yang menyebabkan adanya disfungsi saat ini".
Kita membutuhkan politik cinta yang utuh dan seutuhnya yang tidak hanya berasal dari kepala tetapi dari hati, bukan hanya dari pemahaman intelektual tetapi dari kasih sayang yang tulus satu sama lain.
Dengan berkomitmen untuk mencintai, kita akan memberikan kontribusi yang berarti pada energi yang menggembirakan, mencegah keganasan, dan hal-hal yang mengganggu serta menekan eskalasi pada saat kritis.
Mengutip kata-kata Abraham Lincoln, "we must think anew, and act anew . . . and then we shall save our country." - artinya kita harus segera berpikir baru, dan bertindak baru dan bukan kemudian berhenti, tetapi kita segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk menyelamatkan bangsa dan negara kita. "
Los Angeles, 29 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H