Mohon tunggu...
BRORIVAI_Center
BRORIVAI_Center Mohon Tunggu... Politisi - Kehadiran lembaga BRC pada dasarnya untuk kemajuan Sulsel

BRC ( BRORIVAI Center )

Selanjutnya

Tutup

Politik

Founder BRORIVAI Center, Debat Perdana yang Menentukan

17 Januari 2019   17:37 Diperbarui: 17 Januari 2019   18:43 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pemilih ini, yang terpenting adalah apa yang bisa dan telah dilakukan oleh para calon kontestan, apalagi tipologi pemilih milenial tergolong kritis, di mana mereka merupakan perpaduan antara tingginya orientasi pada kemampuan calon dalam menuntaskan suatu problem dan tingginya orientasi mereka akan hal-hal ideologis.

Pemilih milenial yang kritis itu mulai menjadikan nilai ideologis sebagai pijakan untuk menentukan kepada calon mana mereka akan berpihak, selanjutnya mereka akan mengkritik kebijakan yang akan atau telah dilakukan.

Bisa jadi juga mereka tertarik dulu dengan program kerja yang ditawarkan, baru kemudian mencoba memahami nilai-nilai dan paham yang melatarbelakangi pembuatan sebuah kebijakan.

Dalam mencermati dinamika pemilih muda, setidaknya ada tiga kelompok partisipasi politik generasi milenial.

Pertama, kelompok apatis, yakni mereka yang alergi terhadap politik bahkan menarik diri dari proses politik yang ada, biasanya kelompok seperti ini kurangnya akses informasi dan terkesan terlalu eksklusif.

Kedua, kelompok spektator yakni mereka yang kurang tertarik dengan politik tetapi terkadang masih kerap menggunakan hak pilihnya.

Ketiga, kelompok gladiator yaitu generasi milenial yang sangat aktif di dalam politik seperti aktivis partai, aktivis organisasi dan milenial yang aktif sebagai pekerja kampanye.

Dari ketiga kelompok di atas, pemilih milenial hanya sedikit yang cenderung masuk pada kelompok apatis.

Realitasnya, pemilih milenial di sini selalu ingin mendapatkan pemimpin yang baru, tidak old fashion atau menjadi bagian dari kepentingan mereka untuk memandang hal yang saatnya harus berubah karena tidak efisien dan efektif, serta terus bisa beradaptasi dengan media dan teknologi digital.

Kesan yang dinilai yang ada pada kelompok kecil yang apatis pun tidaklah berarti mereka buta dan skeptis pemikiran. Bahkan pemilih milenial lebih tepat disebut sebagai kelompok yang "kritis" dan "rasional", bahkan sudah berbasis ideologis.

Mereka lebih suka berpartisipasi dalam bentuk non-konvensional, karena bagi mereka makna partisipasi politik tidak hanya dalam arena pemilu, tetapi juga berlaku dalam arena pergerakan sosial lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun