. ( )
"Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".
Disunnahkan untuk memperbanyak do'a pada malam tersebut.
Telah diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, (dia) berkata: Aku bertanya, "Ya Rasulullah ! Apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan ?"
Beliau menjawab, "Ucapkanlah:
Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku". (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Semoga kita diberi kekuatan dan taufik, untuk mentaati-Nya. Kita menghidupkannya dengan ibadah dan menegakkan shalat lail, banyak berdzikir dan segala bentuk munajat kepada-Nya.
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anhuma.
Â
"Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya". (HR. Bukhari dan Muslim)
Juga dari Aisyah ra, (dia berkata):
"Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya". (HR. Muslim)
Tanda Lailatul Qadr
Dari 'Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: : : . ( )
"Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi". (HR. Muslim)