Mohon tunggu...
Britney Pincky
Britney Pincky Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selamat membaca... Sangat terbuka untuk kritik dan saran.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Zaman Serba Internet, Penting Memahami Menulis Digital

7 September 2021   23:10 Diperbarui: 7 September 2021   23:18 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://jefferlysuperclub.com/cara-mudah-menulis-naskah-video-untuk-youtube/

Keterampilan dalam menghadapi era digital sangat dibutuhkan di zaman serba internet. Zaman dimana kita semakin bergantung pada internet membuat kita harus memiliki pemahaman lebih untuk menaklukan teknologi. Salah satu yang terpenting yaitu pengetahuan mengenai menulis digital.

Sebelum dimudahkan dengan teknologi, jika kita mendengar kata 'menulis' yang ada di benak kita yaitu alat tulis seperti buku pensil atau pena. Berbeda dengan sekarang, hadirnya internet membuat kita memproduksi teks atau pesan tidak lagi menggunakan pensil atau pena melainkan menggunakan gadget atau perangkat lainnya. 

Era digital membuat setiap orang perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai. Pada Project New Media Literacies yang dilakukan oleh Hery Jenkins dan teman-temannya, ditemukan bahwa literasi media baru mendukung dan menuntut budaya yang partisipatif (DeVoss, 2010,hal.11). Dari situ juga dikatakan bahwa budaya partisipatif menggantikan fokus literasi dari fokus ke ekspresi individu menjadi adanya keterlibatan umum. Maksudnya disini yaitu literasi yang baru mulai mengikut campurkan keterlibatan sosial dengan cara kolaborasi dan jaringan. 

Hal seperti ini tentunya sudah bisa kita temukan di kalangan anak muda atau disebut dengan digital native. Banyak dari kalangan muda yang lahir dan tumbuh dengan media digital mulai menulis pesan maupun teks di jejaring sosial menggunakan gadget atau laptop sedari kecil. Kegiatan menulis dapat dikatakan sudah hampir sepenuhnya berpindah ke digital. Dalam buku Because Digital Writing Matters oleh  National Writing Project, hasil dari Proyek Pemuda Digital dikatakan bahwa para generasi muda terlibat dan juga aktif dalam media digital (DeVoss, 2010,hal.3). 

Dalam mendefinisikan keterampilan literasi media baru, Stuart Selber,Dnielle DeVoss dan Dickie Selfe yang merupakan pelopor bidang penulisan digital memanfaatkan pengalaman mereka untuk melihat apa yang seharusnya menjadi perhatian para pengajar penulisan digital ((DeVoss, 2010,hal.13). Melalui pengalaman tersebut, mereka sebagai pengajar meminta rekan sekerjanya sebagai untuk membantu mengembangkan  beberapa praktik  untuk berbagai keterampilan  fungsional dan kritis yang diperlukan dalam penulisan digital :

1. Fungsional 

* Membantu kenyamanan siswa dalam aspek penulisan digital yang kelihatannya biasa tetapi sebenarnya penting, seperti penyimpanan file, penyimpanan file, dan transfer file juga diperlukan.

* Membantu siswa agar akrab dengan berbagai macam aplikasi termasuk penggunaan yang cocok sesuai kebutuhannya seperti dalam pengolah kata, pemetaan pikiran, pembuatan tayangan slide. 

* Membantu siswa dalam memahami berbagai bentuk teks digital yang berbeda-beda misalnya coding, scripting, database, atau elemen lain yang memiliki komposisi berbeda.

2. Kritis

* Mengikut sertakan siswa tidak hanya bisa pada bagian teknis atau cara kerjanya dengan media,teknologi komunikasi dan komposisi digital, tetapi siswa juga dapat mengetahui keterampilan kritis yang diperlukan untuk mendekati media tersebut.

* Memberikan pemahaman mengenai tulisan dan teknologi tersebut sebagai sesuatu yang kompleks, alat sosial, dan juga politik yang melalui hal tersebut manusia bertindak dan membuat makna.

* Membantu siswa mengetahui bahwa menulis terjadi di dalam, dibentuk oleh, dan berfungsi untuk membentuk konteks sosial, pendidikan, dan politik.

* Membantu siswa untuk terbiasa dalam hal mengarang, merevisi, dan mengedit (teks, grafik, suara, dan gambar diam dan bergerak) menggunakan teknologi komunikasi untuk meningkatkan keterampilan mereka sebagai seorang penulis.

Walaupun sudah dibekali dengan dasar pengetahuan penulisan di media digital, tetap saja perlu bagi kita untuk terus belajar mengenai penulisan digital yang baik dan benar. Dengan berbekal pengetahuan tentang teknis dan cara kerja media dan teknologi dalam penulisan digital kita sangat diuntungkan. Selanjutnya kita hanya perlu mencari pengetahuan tentang teknik dan aturan yang diperlukan ketika menulis digital. 

Daftar Pustaka:

DeVoss, D. N., Eidman-Aadahl, E, & Hicks, T. (2010). Because Digital Writing Matters: Improving student writing in online and multimedia environments. San Francisco: Jossey-Bass.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun