Kini jumlah koneksi di sosial media  justru menjadi aset yang sangat berhargaÂ
Pada masa lalu, istilah "biar tekor asal kesohor" sering kali dianggap sebagai pandangan yang tabu dan meragukan. Istilah ini menggambarkan sikap atau tindakan di mana seseorang lebih mementingkan popularitas atau ketenaran daripada kondisi finansial atau hasil usaha yang sebenarnya. Pada era itu, fokus pada citra dan reputasi mungkin lebih diutamakan daripada hasil nyata atau kesuksesan yang berasal dari usaha dan kerja keras.
Namun, dengan berkembangnya dunia digital dan terutama munculnya platform media sosial seperti LinkedIn, pandangan ini telah mengalami pergeseran yang signifikan. LinkedIn adalah platform profesional yang memungkinkan individu untuk membangun jaringan bisnis dan profesional secara online. Dalam konteks ini, "kesohor" atau ketenaran diartikan sebagai memiliki koneksi yang luas dan kuat di kalangan rekan kerja, kolega, dan profesional lainnya.
Seiring dengan perubahan ini, jumlah koneksi di platform LinkedIn telah menjadi aset yang sangat berharga bagi individu dan perusahaan. Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa jumlah koneksi di LinkedIn memiliki arti penting yang jauh lebih besar daripada sekadar popularitas semata.
Pertama-tama, koneksi di LinkedIn mencerminkan jaringan bisnis dan profesional seseorang. Dunia bisnis dan karier saat ini sangat bergantung pada jaringan yang kuat dan luas. Semakin banyak koneksi yang dimiliki seseorang, semakin besar peluangnya untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan peluang yang berharga. Koneksi ini dapat membantu dalam mencari peluang pekerjaan, proyek kerja, kerjasama bisnis, dan berbagi informasi yang relevan.
Kedua, jumlah koneksi juga dapat mempengaruhi reputasi profesional seseorang. Dalam lingkungan digital saat ini, reputasi dan kepercayaan profesional dapat memainkan peran penting dalam membuat keputusan bisnis dan rekrutmen. Memiliki banyak koneksi yang berasal dari berbagai latar belakang dan industri dapat meningkatkan citra seseorang sebagai individu yang berhubungan dengan berbagai macam orang dan memiliki cakupan pengetahuan yang luas.
Ketiga, LinkedIn memberikan kesempatan untuk berbagi dan memperoleh pengetahuan. Semakin banyak koneksi yang dimiliki seseorang, semakin besar peluangnya untuk menemukan dan berinteraksi dengan konten-konten profesional yang bermanfaat. Diskusi, artikel, dan berbagi pengetahuan dengan koneksi dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman seseorang tentang tren industri, perkembangan terbaru, dan pandangan dari berbagai ahli.
Keempat, koneksi di LinkedIn juga dapat berdampak pada visibilitas dan pengaruh. Jumlah koneksi yang banyak dapat membantu seseorang menjadi lebih terlihat dan diakui dalam lingkungan profesional. Dalam beberapa kasus, seseorang dengan banyak koneksi dapat menjadi sumber referensi yang berharga atau memiliki peran sebagai pengambil keputusan dalam suatu bidang.
Namun, penting untuk diingat bahwa jumlah koneksi bukanlah satu-satunya indikator keberhasilan atau kemampuan seseorang. Kualitas dan kedalaman hubungan dengan koneksi juga sangat penting. Memiliki koneksi yang relevan, saling mendukung, dan berinteraksi secara nyata jauh lebih berharga daripada sekadar mengumpulkan koneksi tanpa interaksi yang bermakna.
Pergeseran pandangan terhadap pentingnya "biar tekor asal kesohor" mencerminkan perubahan budaya dan lingkungan profesional yang semakin terhubung secara digital. Platform LinkedIn dan media sosial serupa telah mengubah cara kita memandang jaringan profesional dan popularitas. Jumlah koneksi di LinkedIn telah menjadi aset yang sangat berharga, memungkinkan individu untuk membangun jaringan yang kuat, meningkatkan reputasi profesional, berbagi pengetahuan, dan memiliki pengaruh dalam lingkungan bisnis dan karier. Namun, sementara memiliki banyak koneksi penting, kualitas hubungan dan interaksi yang bermakna tetaplah faktor yang paling penting dalam mengoptimalkan manfaat dari platform ini.