Mengingat, mobilitas yang semakin tinggi dan kebutuhan yang semakin beragam mendorong kami untuk menciptakan Bring It Bag. Pada awalnya, produk ini hanya mengusung tiga nilai utama sejalan dengan visi kamu yakni "produk tas yang berkualitas sejalan dengan ekspektasi pelanggan". Visi ini tercetus dari fenomena masyarakat urban yang bingung dengan kapasitas tas yang tidak dapat disesuaikan dengan keadaan. Ketiga nilai utama yang kami usung adalah design, cost reduction, dan convenience.Â
Pada unsur design, kami menekankan model tas multifungsi dimana tas ini dapat bertransformasi dari sling bag menjadi tote bag dan begitu pula sebaliknya. Pada unsur cost reduction, kami berfokus pada penetapan harga yang masuk akal sehingga tidak terlalu mahal di pasaran. Pada unsur convenience, kami berfokus pada nilai kenyamanan yakni ukuran yang besar dapat membuat pembeli tidak perlu repot lagi membawa tas lain. Berdasarkan acara exhibition  yang diselenggarakan di FIA UI dan Alley Market di D'Mall, kami mendapat beberapa masukan dari pembeli terkait value proposition, diantara lain sebagai berikut:
a. SafetyÂ
Produk ini dinilai unik oleh konsumen karena terdapat zipper tersembunyi di bagian bawah sehingga nilai keamanan cocok disematkan pada produk Bring It Bag. Zipper yang berada di bagian bawah akan menyusahkan orang lain mengambil barang barang dari tas karena ketika dibuka tidak masuk pada bagian dalam tas melainkan berubah bentuk dari sling bag menjadi totebag.Â
b. FashionableÂ
Bentuknya yang unik dan simpel diharapkan dapat menambah fitur lain agar tas tidak terlihat sederhana. Sedikit menambahkan model atau warna lain pada produk akan berpengaruh pada peningkatan harga jual produk.
c. MultifunctionÂ
Sebagian pembeli menilai unsur design kurang tepat digunakan untuk mewakili fungsi yang ditawarkan sehingga mereka lebih beranggapan penggunaan multifunction lebih sesuai pada value proposition karena fungsi menarik yang ditawarkan dari produk ini.
Â
4. Pengembangan dan Penyesuaian Hubungan Pelanggan
      Pada awalnya, kami melakukan rencana untuk menghubungi pelanggan melalui Line@ dan Whatsapp. Hal itu kami lakukan karena cukup banyak online shop yang menggunakan metode Line@ untuk berkomunikasi dengan pelanggan kami. Tapi ternyata, dalam pelaksanaannya ternyata cara yang efektif dalam berkomunikasi dengan pelanggan melalui Instagram, Whatsapp, dan Line. Lewat Instagram, kami membalas pesan-pesan yang masuk ke akun kami pada saat kami memposting story. Jika melalui Whatsapp, kami melakukan komunikasi secara personal bagi konsumen kami yang ingin melakukan pemesanan dan juga penyelesaian transaksi pembayaran. Untuk Whatsapp, kami memiliki satu contact person yang cukup fast response yang tentunya berguna bagi jalannya komunikasi antara pembeli dan juga penjual. Selain itu, kami juga melakukan komunikasi via Line. Terdapat perbedaan antara komunikasi dengan pelanggan melalui Whatsapp dan Line, dimana komunikasi melalui Whatsapp dengan pelanggan kami lakukan terhadap orang-orang yang sudah kami kenal dan belum kami kenal. Sedangkan, komunikasi melalui Line, kami lakukan dengan orang-orang yang sudah mengenal kami lebih dekat.