Dengan kolaborasi ini, fasilitas di kedua daerah ini bisa lebih menarik dan berkualitas, tanpa harus menaikkan harga yang terlalu tinggi bagi wisatawan lokal. Kehadiran ekonomi kreatif juga menciptakan pengalaman wisata yang autentik dan mendalam bagi wisatawan asing, yang kerap mencari pengalaman budaya dan produk asli setempat.
Secara keseluruhan, Jember dan Berastagi memiliki keunikan masing-masing dalam daya tarik alam dan pengalaman wisata. Jember lebih cocok untuk wisata pantai dan air terjun dengan harga terjangkau, sementara Berastagi unggul dalam wisata pegunungan yang menawarkan pengalaman lebih sejuk dan fasilitas yang lebih lengkap.
Kedua lokasi ini dapat terus berkembang dengan memperbaiki fasilitas dan mempertimbangkan harga yang lebih kompetitif, sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan lokal dan asing. Dengan penyesuaian pada infrastruktur dan harga tiket, baik Jember maupun Berastagi berpotensi untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia yang dapat dinikmati semua kalangan.
Refensi Jurnal:
1.Risty,Fiksy.”Keterlibatan Multistakeholders dalam mengembangkan Produktivitas dan Daya Saing Industri Kreatif Berbasis Parawisata.”Jurnal of Tourism and Creativity Vol.8 No. 2, 2024
P-ISSN: 2549-483X E-ISSN:2716-5159
2.Setyanto,Tri Joko.”Optimalisasi Tata Kelola Desa Wisata di Kabupaten Malang.”jurnal of Tourism and Creativity Vol.8 No.2, 2024
P-ISSN: 2549-483X E-ISSN:2716-5159
3.Fajar,Adam.”Ekowisata Sebagai Alat Pemberdayaan Masyarakat Nologaten.”jurnal of Tourism and Creativity Vol.8 No.2, 2024
P-ISSN: 2549-483X E-ISSN:2716-5159
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H