Mohon tunggu...
Brillie Andiny Condro Dinar
Brillie Andiny Condro Dinar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Ksatria Airlangga 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan Tarif Tiket Masuk Candi Borobudur, Apakah Masuk Akal?

11 Juni 2022   17:26 Diperbarui: 11 Juni 2022   18:18 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     e. Wisatawan mancanegara :

         - 12 Dolar AS untuk anak - anak

         - 25 Dolar AS untuk dewasa

Kenaikan tarif tiket diiringi dengan pembatasan jumlah pengunjung menjadi 1200 per hari.

2. Alasan kenaikan tarif tiket adalah untuk biaya perawatan dan menjaga kelestarian dari Candi Borobudur. Dan ada juga kewajiban menggunakan tour guide adalah supaya dapat menyerap lapangan pekerjaan bagi warga lokal menjadi tour guide sehingga pengunjung dan wisatawan memiliki rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah di Indonesia.

3. Tarif tiket Rp. 750.000 untuk naik Candi Borobudur, namun untuk pelataran Rp. 50.000

4. Candi Borobudur disebut alami pengikisan

5. Tarif Rp. 750.000 belum keputusan final

6. Tetap menerima masukan dan menaikkan tarif turis asing.

Sebenarnya banyak tulisan diatas Candi Borobudur yang memberitahukan dan menjelaskan bahwa candi tidak boleh diinjak, dinaiki dan diduduki secara sembarangan. Namun, masih banyak masyarakat yang melanggar tulisan yang ada sehingga dengan kebijakan menaikkan tarif tiket masuk diharapkan bisa membuat masyarakat sadar bahwa situs sejarah dan cagar budaya seperti Candi Borobudur patut di lestarikan dan dihormati. Karena pada zaman dahulu Candi Borobudur digunakan sebagai tempat ibadah umat Budha bahkan hingga saat ini pun masih banyak upacara keagamaan yang dilakukan oleh umat Budha di Candi Borobudur.

Kebijakan ini memang banyak menimbulkan reaksi pro maupun kontra dari masyarakat karena kenaikan tarif tiket masuk yang terbilang sangat berbeda jauh dari harga sebelumnya. Tapi kembali lagi, munculnya sebuah kebijakan pasti ada sebabnya. Salah satunya supaya kita sebagai masyarakat sadar dan lebih menghormati, menghargai serta melestarikan salah satu situs sejarah yang memiliki makna terutama bagi umat Budha. Padahal untuk saat ini kita hanya menikmati, mempelajari dan melestarikan peninggalan tersebut tetapi masih juga banyak wisatawan lokal yang tidak paham bagaimana harusnya bersikap ketika berada di situs sejarah, apalagi Candi Borobudur masih digunakan untuk upacara keagamaan bagi umat Budha. Justru wisatawan mancanegara sangat mengerti bagaimana cara bersikap ketika berada di situs sejarah dan selalu menghormati segala aturan yang telah ditetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun