2.Struktur Organisasi. Pada pengelolaan Kampung Wisata Tani oleh BKM Temas memiliki struktur organisasi yang masih rendah. Hal ini karena belum adanya pengisian posisi yang sebenarnya penting yaitu pengelola pengurus harian, sekretaris dan bendahara. Hal ini mengakibatkan terjadinya tumpang tindih pada saat melakukan pekerjaan yang juga menunjukkan bahwa desain pekerjaan individu masih rendah.
3.Kemampuan membangun hubungan dan promosi. BKM Temas masih memiliki kemampuan membangun kemitraan serta relasi publik dan pemasaran yang kurang. Dengan sedikitnya kemitraan yang dilakukan oleh BKM mengakibatkan kegiatan promosi menjadi terbatas. BKM Temas yang hanya menjalin kemitraan dengan Dinas Pariwisata Kota Batu dengan konsep pembangunan endogen dapat menghambat pengembangan Kampung Wisata Tani karena perlu ada dukungan finansial serta pengetahuan dan keterampilan yang lebih dari berbagai pihak eksternal.
4.Komponen sumber daya pendukung organisasi. Komponen-komponen yang dapat mendukung organisasi antara lain adalah pendanaan, kehadiran organisasi, keterlibatan masyarakat, strategi yang digunakan, komposisi dan komitmen anggota organisasi serta pemanfaatan teknologi. Pada BKM Temas masih banyak komponen sumber daya yang kurang seperti pendanaan yang sangat minim pemasukan, anggota yang masih pasif dalam pengelolaan secara langsung, dan kemajuan teknologi seperti internet yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Pada Kampung Wisata Tani Temas juga memerlukan peran lembaga lain yang ada di Kelurahan Temas seperti LPMK, PKK dan Karang Taruna dalam pengembangan Kampung Wisata Tani. Dengan melalui gagasan atau ide yang diberikan maupun tenaga dalam pengelolaan tempat wisata. Keterlibatan lembaga lain dalam pengembangan wisata menunjukkan adanya sinergi antara BKM sebagai pengelola Kampung Wisata Tani Temas dengan lembaga lain di Kelurahan Temas.
Ada banyak strategi yang dapat dilakukan oleh BKM Temas dalam pengelolaan Kampung Wisata Tani Temas berdasarkan 4 komponen utama yang harus diperhatikan sebelumnya. Pertama, dengan melibatkan anggota BKM lain dalam pengelolaan secara langsung. Kedua, Memberikan kepercayaan pada pihak eksternal untuk bekerjasama mengembangkan Kampung Wisata Tani Temas. Ketiga, promosi yang harus lebih intens dilakukan. Keempat, meningkatkan penggunaan teknologi seperti website dan media sosial untuk promosi. Terakhir, harus menyiapkan strategi yang lebih realistis sehingga lebih mudah dalam pelaksanaannya, contohnya dengan adanya keterbatasan dana dapat menggunakan inovasi untuk meningkatkan pemasukan melalui melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H