Move on, dua kata yang sering kita dengar dan jadi tujuan utama ketika kita mengalami kegagalan dalam hubungan. Namun, mengapa sebagian dari kita merasa sangat sulit untuk benar-benar bisa melepaskan masa lalu? Kenapa kita sering terjebak dalam perasaan yang sama berulang kali, meskipun sudah berusaha untuk bangkit dan melangkah maju? Sering kali, kita merasa seperti terjebak dalam lingkaran setan yang tak kunjung putus.
Ternyata, ada beberapa alasan yang mungkin belum kita sadari, yang membuat proses move on menjadi lebih rumit daripada yang kita bayangkan. Jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri, karena ini bukan soal kelemahan, melainkan lebih kepada pola-pola yang sering tidak kita kenali. Yuk, simak beberapa alasan kenapa kamu selalu gagal move on, dan bagaimana cara untuk mengatasinya!
1. Kamu Terlalu Lama Terjebak dalam Kenangan
Kenangan adalah senjata yang sangat kuat. Terkadang, kenangan indah tentang seseorang atau hubungan yang telah berlalu justru menjadi alasan kita tidak bisa melepaskan. Kita seringkali merindukan saat-saat bahagia yang sudah tidak ada lagi, dan itu menjadi hal yang sulit dilupakan. Bahkan, kita seringkali merasa bahwa masa lalu yang indah itu lebih nyata daripada kenyataan yang ada saat ini.
Faktanya, kita seringkali membangun sebuah gambaran yang sempurna di dalam kepala kita, tentang bagaimana hubungan itu seharusnya berjalan. Padahal, kenyataannya, setiap hubungan pasti memiliki tantangan dan perbedaan. Kenangan indah seringkali mengaburkan pandangan kita tentang realitas hubungan yang sesungguhnya.
Solusinya: Fokuskan perhatianmu pada hal-hal yang terjadi setelah hubungan berakhir. Cobalah untuk menghargai proses penyembuhan, dan ingatkan diri bahwa ada banyak kesempatan baru yang bisa kamu raih di masa depan.
2. Masih Terlalu Terikat pada Harapan
Salah satu alasan terbesar kenapa kita susah move on adalah karena kita masih terikat pada harapan-harapan yang belum terwujud. Kita merasa bahwa ada potensi hubungan itu untuk bisa diperbaiki atau bahkan bahwa orang tersebut adalah "soulmate" kita. Harapan ini seringkali menghalangi kita untuk menerima kenyataan bahwa hubungan tersebut sudah berakhir dan bahwa kita pantas mendapatkan yang lebih baik.
Harapan itu membentuk ikatan yang sangat kuat dalam pikiran kita, bahkan meski kenyataan sudah sangat jelas. Kita terus berusaha mencari alasan untuk memperbaiki hubungan yang sudah tidak lagi sehat.
Solusinya: Lepaskan harapan yang tidak realistis. Ingatkan diri bahwa terkadang, berpisah adalah pilihan terbaik bagi keduanya. Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar dan lebih nyata.
3. Rasa Takut Akan Ketidakpastian
Bagi banyak orang, move on bukan hanya soal melepaskan seseorang, tapi juga tentang menghadapi ketidakpastian. Apa yang akan terjadi setelah hubungan itu berakhir? Siapa yang akan mendampingi kita? Apakah kita bisa menemukan kebahagiaan lagi? Ketakutan akan ketidakpastian ini sering membuat kita merasa takut untuk melepaskan, bahkan jika kita tahu bahwa hubungan tersebut sudah tidak sehat lagi.
Solusinya: Hadapi ketakutan itu dengan penuh keberanian. Ketidakpastian memang menakutkan, tetapi justru di situlah terletak kesempatan baru untuk tumbuh dan berkembang. Ingatlah bahwa hidup selalu memberikan pilihan baru yang lebih baik untuk kamu jalani.
4. Merasakan Keterikatan Emosional yang Kuat
Pernahkah kamu merasa bahwa meskipun hubungan tersebut sudah berakhir, emosimu masih terikat sangat kuat pada orang tersebut? Ini adalah fenomena yang sangat umum terjadi. Ketika kita menjalin hubungan yang intens, emosi kita sering kali menjadi sangat dalam. Keterikatan emosional ini bisa menghalangi kita untuk bergerak maju, karena kita merasa masih ada ikatan batin yang sulit diputus.
Solusinya: Proses melepaskan keterikatan emosional memang membutuhkan waktu. Cobalah untuk memberikan ruang bagi diri sendiri untuk merasakan perasaan itu tanpa terburu-buru. Dengan memberi waktu untuk diri sendiri, kamu akan mulai merasa lebih ringan dan siap untuk melangkah maju.
5. Terlalu Fokus pada Kesalahan yang Dilakukan
Ketika hubungan berakhir, seringkali kita merasa bahwa kita lah yang salah atau merasa bersalah atas apa yang terjadi. Rasa bersalah ini bisa menahan kita untuk melepaskan, karena kita terus-menerus mengulang-ulang kesalahan yang telah kita buat. Perasaan ini bisa memperburuk keadaan dan menghambat proses penyembuhan.
Solusinya: Ingatlah bahwa setiap orang membuat kesalahan, dan itu adalah bagian dari pembelajaran. Jangan biarkan rasa bersalah menghalangi pertumbuhanmu. Cobalah untuk memaafkan dirimu sendiri, dan pelajari hal-hal positif dari pengalaman itu.
6. Takut Jika Tidak Ada yang Lebih Baik
Sering kali, kita merasa bahwa orang yang kita cintai adalah satu-satunya yang bisa memberikan kebahagiaan kepada kita. Ketakutan akan tidak menemukan seseorang yang lebih baik atau yang bisa memahami kita dengan cara yang sama membuat kita terjebak dalam perasaan tersebut.
Solusinya: Percayalah bahwa ada banyak orang luar sana yang bisa memberikan kebahagiaan dan cinta yang lebih baik. Setiap orang unik dan memiliki kualitas yang berbeda, dan kamu berhak merasakan cinta yang lebih baik.
7. Tidak Memberikan Diri Waktu untuk Menyembuh
Move on bukanlah hal yang bisa dilakukan dalam semalam. Seringkali kita terlalu terburu-buru untuk melupakan atau mengabaikan perasaan kita. Padahal, setiap orang membutuhkan waktu untuk sembuh dari luka emosional. Jika kita tidak memberi diri kita waktu untuk menyembuh, proses move on akan terasa semakin sulit.
Solusinya: Beri waktu pada diri sendiri. Jangan tergesa-gesa untuk merasa "baik-baik saja." Setiap proses penyembuhan memerlukan waktu dan perhatian. Berikan ruang bagi dirimu untuk merasakan dan menerima perasaanmu.
Kesimpulan
Move on memang tidak mudah, dan setiap orang memiliki proses yang berbeda. Namun, jika kita dapat mengidentifikasi alasan mengapa kita selalu gagal move on, kita bisa memulai langkah pertama untuk melepaskan masa lalu. Ingat, kamu berhak untuk bahagia dan melangkah maju. Tidak ada yang salah dengan mengambil waktu untuk menyembuhkan dan memberikan ruang bagi diri sendiri untuk tumbuh. Jadi, berhentilah memaksakan diri dan biarkan proses penyembuhan berjalan dengan alami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H