Mohon tunggu...
Brigittha PricilyaSetyawan
Brigittha PricilyaSetyawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Love diversity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Keindahan Budaya Suku Dayak di Desa Pampang

11 Desember 2020   19:15 Diperbarui: 15 Desember 2020   21:41 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Negara Indonesia yang sangat luas ini tersebar ribuan hingga jutaan manusia di dalamnya. 

Jutaan manusia di dalamnya membuat Indonesia memiliki puluhan hingga ratusan budaya di dalamnya. Budaya yang terbentuk ini juga terlahir dari suku dan ras nenek moyang negara Indonesia sendiri. 

Melihat dari letak geografis suatu daerah di Indonesia juga bisa mempengaruhi tradisi adat suatu suku dan ras yang diturunkan dari generasi ke generasi tersebut. 

Tarian daerah, makanan daerah, hingga pakaian tradisional daerah menjadi sebuah harta karun kekayaan Indonesia yang mungkin tidak dimiliki oleh negara lainnya. Penduduk Indonesia yang tersebar di ribuan pulau seluruh Indonesia, bersatu melahirkan generasi -- generasi yang mampu melestarikan budaya.

Pelestarian budaya dari generasi ke generasi inilah yang membuat budaya tersebut masih ada di Indonesia sampai saat ini, bahkan menjadi warisan budaya nenek moyang yang sangat berharga. Seakan budaya suatu tradisi dari suku dan ras yang ada di Indonesia ini menjadi saksi hidup perjalanan seseorang serta perkembangan jaman di Indonesia.

Ribuan pulau yang tersebar di Indonesia ini, tentu tidak terlupakan dari budaya yang ada di setiap masyarakat di pulau tersebut, salah satunya adalah Pulau Kalimantan. Pulau Kalimantan yang menjadi salah satu pulau terbesar di Indonesia, terbagi menjadi beberapa provinsi diantaranya ada Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara. 

Kota Samarendah atau yang akrab disebut Samarinda ini menjadi ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Kota Samarinda yang cukup luas ini tentu saja memiliki tidak hanya satu budaya. Ada berbagai macam budaya dari berbagai macam suku yang ada di kota Samarinda. 

Salah satu suku yang sangat menarik untuk dibahas adalah suku Dayak, dimana orang-orang suku Dayak menjadi penduduk mayoritas di pulau Kalimantan. 

Orang - orang suku Dayak yang menjadi orang pribumi di pulau Kalimantan pastinya memiliki berbagai macam budaya. Namun, ada satu hal yang sangat menarik ketika membicarakan suku Dayak di kota Samarinda. 

Salah satu empat yang biasanya didatangi oleh turis domestic maupun turis mancanegara di kota Samarinda ini adalah desa Dayak. Desa tempat tinggal orang - orang Dayak berkumpul dan mengembangkan tradisi mereka ini, diberi nama Desa Dayak Pampang.

Kata 'desa' mungkin meninggalkan kesan tradisional atau tempat terpencil di ujung suatu daerah. Namun desa Pampang ini tidak pernah sepi pengunjung, setiap minggunya desa Pampang pasti didatangi turis. 

Desa Pampang yang bisa ditemui sejauh 23 kilometer dari pusat kota Samarinda ini bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit. Perjalanan yang cukup menyita waktu ini akan terbayarkan dengan pertunjukkan yang disediakan disana. 

Pada hari minggu di kala matahari masih terik menjadi waktu yang dipilih ketika desa Pampang menampilkan pertunjukkan tarian tradisional khas suku Daya sebagai pentas seni. (Edelweiss, 2020, Juni 23) Hari minggu dipilih menjadi hari yang sangat efisien mengingat masyarakat desa Pampang juga bekerja seperti sedia kala di hari - hari lainnya. 

Tarian demi tarian ditunjukkan kepada wisatawan untuk menghibur mereka yang telah jauh-jauh datang membuang waktu dan tenaga selama perjalanan menuju desa Pampang.

Pertunjukkan tarian tradisional seperti pentas seni yang rutin dilakukan setiap hari minggu siang ini, dimanfaatkan oleh masyarakat suku Dayak desa Pampang sebagai acara rutin yang dilakukan untuk memperkenalkan budaya suku Dayak. 

Tarian yang ditampilkan bersamaan dengan makna yang dibacakan menjadi sebuah ceita dibalik semua gerakan tarian tersebut, kemudian tarian yang diiringi alat musik tradisional Dayak yang biasa disebut 'Sampe', dan tarian yang disajikan menggunakan pakaian tradisional Dayak. 

Pertujukan tarian tradisional yang terlihat sederhana namun banyak sekali unsur budaya Dayak yang ditunjukkan ini, dilakukan untuk memperkenalkan kepada wisatawan yang datang ke desa Pampang ini.

Bagi sebagian orang pertujukan seni suku Dayak adalah suatu kebiasaan untuk menghibur para wisatawan yang datang. Namun dibalik suatu ajang yang menghibur, kegiatan rutin minggu siang di desa Pampang ini memiliki makna yang lebih besar dari pada itu. 

Segala upaya yang ditunjukkan oleh masyarakat desa Pampang menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk menunjukkan identitas budaya mereka. Tarian, pakaian, alat musik, bahkan rumah tradisional yang ditunjukkan pun menjadi upaya mereka untuk memperkenalkan serta menunjukkan identitas budaya mereka suku Dayak. Hal yang ditunjukkan ini juga tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pengetahuan akan suku Dayak.

Pertunjukkan yang diadakan secara rutin pada minggu siang di desa Pampang tidak berjalan sendiri tanpa adanya keterlibatan masyarakat desa Pampang sendiri. Keterlibatan masyarakat desa Pampang dalam mengadakan acara pertunjukkan rutin tersebut, menjadi bukti dari masyarakat desa Pampang yang secara sadar menyatakan bahwa mereka adalah orang suku Dayak.

Kesadaran masyarakat desa Pampang yang menyatakan bahwa mereka memiliki tradisi dan budaya yang berbeda dari suku-suku lainnya. Kesadaran inilah yang disebut dengan identitas. 

Sumaludin (2018, h. 98) mengatakan bahwa identitas adalah suatu hal yang dimiliki oleh seseorang dan hal yang dimiliki tersebut juga dimiliki oleh sekelompok orang, sehingga tidak ada perbedaan antara satu individu dengan kelompok yang ada di sekitarnya. Masyarakat desa Pampang sadar akan identitas yang mereka punya sebagai orang bersuku Dayak. 

Mereka pun juga bangga menjadi orang suku Dayak karena begitu banyak tradisi budaya yang mereka tampilkan melalui acara pertunjukkan rutin tersebut. Oleh sebab itu, perayaan desa Pampang yang rutin dilakukan pada hari minggu siang menjadi salah satu upaya bagaimana identitas budaya suku Dayak ditunjukkan. 

Samovar (2017, h. 260) mengatakan bahwa identitas budaya juga bisa ditunjukkan melalui acara tertentu ataupun melalui upacara peringatan. Acara pertunjukkan seni budaya di desa Pampang ini adalah salah satu acara yang dilakukan untuk menunjukkan

Acara pertunjukkan yang dibuka dengan perkenalan tarian apa saja yang akan ditampilkan, kemudian dilanjutkan tarian - tarian yang juga menceritakan tradisi suku Dayak yang lainnya. 

Ada tarian yang menceritakan kehidupan masyarakat suku Dayak sehari - hari, ada juga tarian yang menceritakan masyarakat suku Dayak yang melakukan upacara syukur saat panen, ada tarian yang menceritakan 'burung enggang' sebagai burung yang dilindungi dan hidup berdampingan dengan masyarakat suku Dayak, dan masih banyak lagi. 

Keterlibatan seseorang di acara budaya tersebut dapat menjadi cara untuk mengindetifikasikan budaya mereka. Acara pertunjukkan seni budaya di desa Pampang yang dilakukan secara rutin tersebut dilakukan oleh masyarakat suku Dayak desa Pampang. 

Oleh sebab itu, wisatawan domestic maupun mancanegara secara tidak langsung mengetahui identitas orang - orang yang terlibat di acara pertunjukkan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah orang suku Dayak di desa Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur.

Daftar Pustaka:

Edelweiss. (2020, Juni 23). Wisata Budaya Dayak di Desa Adat Pampang, Samarinda. detikTravel: Wisata Budaya Dayak di Desa Adat Pampang, Samarinda (detik.com)

Sumaludin, M. M. (2018). Identitas Nasional dalam Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA. Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah: 97-104, 1(2).

Samovar, L. A., Porter, R. E., McDaniel, E. R., & Roy, C. S. (2017). Communication Between Cultures. Boston: Cengage Learning US.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun