Kehadiran ini, tentunya menjadikan jurnalisme profesional harus semakin berinovasi dan kreatif dalam menciptakan konten-konten berita yang lebih baik. Media harus mampu bersaing dengan pihak-pihak yang juga memproduksi konten berita.Â
Hal inilah yang menjadi tantangan bagi jurnalis untuk terus mengembangkan kemampuan atau skill mereka, terkhusus memproduksi berita dalam dunia digital. Terdapat beberapa kemampuan yang perlu dimiliki untuk menunjang jurnalisme di masa depan. Â
Kemampuan menulis berita, reportase, paham etika jurnalistik, investigasi dan news judgement menjadi penting dimiliki seorang jurnalis. Namun, kemampuan mendasar yang sangat penting dimiliki para jurnalis masa depan adalah pemahaman mengenai teknologi digital dan critical thinking serta critical reading.Â
Sree Sreenivasan, seorang akademisi dan praktisi jurnalisme memaparkan terdapat beberapa kemampuan terkait digital dan perilaku yang dibutuhkan para jurnalis di masa depan, yakni:Â
Multimedia Storyteller, yakni memiliki kemampuan dan alat digital yang tepat untuk menghasilkan berita. Hal ini terkait dengan kemampuan produksi, menyunting, melakukan live-streaming video, membuat podcast, webcast hingga photo dan audio slideshow.Â
Community builder, kemampuan dalam memfasilitasi segala interaksi dengan beragam audiens.Â
Trusted pointer, seorang jurnalis diharapkan mampu dalam mencari dan mendistribusikan konten yang bagus dan dipercaya oleh berbagai pihak lain.Â
Blogger dan curator, memiliki suara atau pendapat sendiri serta memiliki kemampuan dalam mengkurasi konten web secara baik dan berkualitas.Â
Mampu bekerja secara kolaboratif (able to work collaboratively), memahami bagaimana bekerja sama dengan individu lain, baik di redaksi, lapangan, hingga menjadi seorang jurnalis yang dipercaya oleh masyarakat.Â
Kemampuan terkait bidang teknologi digital ini menjadi sangat penting bagi seorang jurnalis. Hal ini dikarenakan jurnalisme saat ini sudah beralih menuju jurnalisme online dan jurnalisme multimedia.Â