organisasi internal, nasional, bahkan internasional, yang memiliki karyawan atau anggota dari budaya dan negara yang berbeda-beda.Â
Dalam bergorganisasi, tentunya kita tidak dapat menghindari adanya konflik. Konflik dapat terjadi padaTing-Toomey (dalam Baldwin, dkk., 2014, h. 280) menjelaskan konflik adalah ketidakcocokan yang dirasakan dari nilai, proses, harapan, atau hasil antara dua atau lebih dari budaya yang berbeda.Â
Munculnya konflik dalam berorganisasi disebabkan oleh berbagai macam permasalahan, seperti yang paling umum terjadi adalah perbedaan pendapat dan pandangan dalam memahami suatu hal.Â
Selain itu, adanya pebedaan budaya dalam bekerja antar masing-masing individu, hal ini kerap kali terjadi di perusahaan atau organisasi internasional. Adanya ketidakcocokan antar individu, perbedaan pendirian antar individu, dan sebagainya.
Nah, lalu bagaimana untuk menyelesaikan dan mencegah konflik dalam organisasi? Yuk simak, tips upaya mengelola konflik dalam bergorganisasi, sebagai berikut:
1. Mengetahui akar atau penyebab konflik
Sebelum menyelesaikan sebuah permasalahan atau konflik, pastikan kita terlebih dahulu mengetahu apa penyebab dan akar dari konflik tersebut. Jika kita telah mengetahui akar permasalahan, akan memudahkan kita dalam menyelesaikan konflik.
2. Mencari tahu dan memahami latar belakang serta budaya individuÂ
Tentunya dalam sebuah organisasi terdapat individu dari berbagai latar belakang dan budaya. Sebaiknya kita mencoba untuk mencari tahu latar belakang, budaya individu dalam bekerja, dalam memahami suatu hal, dan sebaginya. Setelah mencoba memahami, barulah kita ajak untuk berdiskusi dan mencari jalan tengah untuk saling memahami perbedaan budaya tersebut.
3. Aktif mendengarkan dan menjalin komunikasi terbuka
Cobalah untuk mendengarkan pendapat orang lain dari berbagai sudut pandang, jadilah individu yang berpikiran terbuka dan jangan hanya memegang argumen diri sendiri. Adanya komunikasi yang terbuka sangat bermanfaat dalam menjaga relasi antar anggota agar tetap harmonis dan terhindar dari kesalahpahaman.
4. Tetap menjaga etika dan hormat
Dalam konflik, terkadang kita terbawa emosi dan jika kita sudah terbawa emosi, kita akan menjadi kurang jernih dalam berpikir. Maka dari itu sebaiknya, kita harus bersikap tenang, tetap menjaga etika, sopan dan juga hormat dalam berkomunikasi. Jangan karena kita ingin terlihat menang dan paling benar, lalu kita menjatuhkan rekan atau anggota organisasi lain. Sebaiknya, selesaikan dengan cara yang sopan dan bermartabat agar tidak memberi dampak buruk bagi organisasi.
5. Berkolaborasi antar individu
Dalam menyelesaikan sebuah konflik, sebaiknya saling berdialog dan berdiskusi antar individu. Pihak yang terlibat saling memberikan pendapat mengenai permasalahan tersebut, mencari solusi dan jalan tengah yang dapat diterima oleh semua pihak.Â
Hindari untuk memengaruhi atau memaksa individu untuk sependapat dengan diri kita, sebaiknya lakukan diskusi. Saling bekerja sama untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi semua pihak.
Nah, kelima poin di atas ialah tips pengelolaan konflik dalam berorganisasi, semoga dapat diterapkan dalam organisasi kalian dan bisa membantu, agar organisasi kalian menjadi lebih baik dan tetap memiliki relasi harmonis antar anggota.
Daftar Pustaka
Baldwin, dkk. (2014). Intercultural Communication for Everyday Life. UK: Wiley Blackwell
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H