Mohon tunggu...
Brigitta Raras
Brigitta Raras Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

80% terdiri dari caffeine

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pengelolaan dan Upaya Meminimalisasi Konflik dalam Organisasi

11 Desember 2020   18:35 Diperbarui: 11 Desember 2020   18:43 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(teamwork/ asmarainjogja.id)

Dalam bergorganisasi, tentunya kita tidak dapat menghindari adanya konflik. Konflik dapat terjadi pada organisasi internal, nasional, bahkan internasional, yang memiliki karyawan atau anggota dari budaya dan negara yang berbeda-beda. 

Ting-Toomey (dalam Baldwin, dkk., 2014, h. 280) menjelaskan konflik adalah ketidakcocokan yang dirasakan dari nilai, proses, harapan, atau hasil antara dua atau lebih dari budaya yang berbeda. 

Munculnya konflik dalam berorganisasi disebabkan oleh berbagai macam permasalahan, seperti yang paling umum terjadi adalah perbedaan pendapat dan pandangan dalam memahami suatu hal. 

Selain itu, adanya pebedaan budaya dalam bekerja antar masing-masing individu, hal ini kerap kali terjadi di perusahaan atau organisasi internasional. Adanya ketidakcocokan antar individu, perbedaan pendirian antar individu, dan sebagainya.

(Organization/lucidchart.com)
(Organization/lucidchart.com)
Nah, lalu bagaimana untuk menyelesaikan dan mencegah konflik dalam organisasi? Yuk simak, tips upaya mengelola konflik dalam bergorganisasi, sebagai berikut:

1. Mengetahui akar atau penyebab konflik

Sebelum menyelesaikan sebuah permasalahan atau konflik, pastikan kita terlebih dahulu mengetahu apa penyebab dan akar dari konflik tersebut. Jika kita telah mengetahui akar permasalahan, akan memudahkan kita dalam menyelesaikan konflik.

2. Mencari tahu dan memahami latar belakang serta budaya individu 

Tentunya dalam sebuah organisasi terdapat individu dari berbagai latar belakang dan budaya. Sebaiknya kita mencoba untuk mencari tahu latar belakang, budaya individu dalam bekerja, dalam memahami suatu hal, dan sebaginya. Setelah mencoba memahami, barulah kita ajak untuk berdiskusi dan mencari jalan tengah untuk saling memahami perbedaan budaya tersebut.

3. Aktif mendengarkan dan menjalin komunikasi terbuka

Cobalah untuk mendengarkan pendapat orang lain dari berbagai sudut pandang, jadilah individu yang berpikiran terbuka dan jangan hanya memegang argumen diri sendiri. Adanya komunikasi yang terbuka sangat bermanfaat dalam menjaga relasi antar anggota agar tetap harmonis dan terhindar dari kesalahpahaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun