Malam ini hujan cukup deras. Di balik derasnya hujan ini, dia duduk di kursi kayu panjang berwarna cokelat. Matanya menatap serius ke arah televisi. Tak sedikit pun dia terganggu dengan suara air hujan yang menghantam genting rumahnya. Sajian pertandingan sepak bola membiusnya dari waktu yang terus berjalan menuju jam 10 malam.
Aroma kopi mulai mengelitik hidungnya. Pandangan seriusnya pada televisi mulai terpecah. Dia mencari sumber aroma kopi itu dan seorang wanita muda muncul dari pintu belakang membawa secangkir kopi yang masih mengepul uap panasnya.Â
"Terima kasih, Istriku untuk pengertianmu ", katanya lembut kepada wanita muda itu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H