Setelah 4 jam pembelajaran, bel istirahat kedua berbunyi, dan lagi-lagi Kinga mengajak Elaine ke toilet bersama.
“Len toilet lagi yuk,” kata Kinga.
“Yayayaya,” ucap Elaine. “Kesempatan yang bagus nih buat nyari tahu benar atau nggaknya Kinga si pembuang tissue atau bukan,” batin Elaine. “Kin buruan Kinnn,” ucap Elaine.
Kinga pun keluar dengan cepat. Lalu Elaine masuk ke dalam bilik toilet yang sebelumnya Kinga pakai.
“LOH, KAMU GA BUANG SAMPAH TISSUE KE TEMPAT SAMPAH?!! KENAPA DIBUANG KE DALAM KLOSET KINN!!!!” teriak Elaine yang menggelegar, suara Elaine cukup membuat terkejut siswi lain yang berada di toilet, bapak karyawan mendengar kegaduhan itu lalu bapak karyawan pun masuk ke dalam toiletnya untuk mengecek apa yang terjadi.
“Ada apa ini non, kok teriak-teriak?” ucap Pak Woody.
“Ini Pak ternyata pelakunya, yang suka buang tisu ke dalam klosetnya,” ujar salah satu siswi yang menyaksikan kejadian tersebut.
“Aku ga nyangka banget sih Kin, ternyata kamu yang ngelakuin, mendingan kamu ngaku aja deh ke guru daripada kepsek tambah marah kalau denger dari bapak karyawannya,” kata Elaine.
“Walah-walah nonnnn, saya sudah sabar sekali dengan kasus ini, ternyata non ini toh, bener kata temannya, lebih baik non saja yang mengaku, daripada saya yang berbicara kepada kepala sekolah,” ucap Pak Woddy sambil mengelus dada.
“Please Pak, maafkan saya, saya merasa jijik kalau saya harus memegang tissue bekas itu, jadi langsung saya cemplungin aja..” ucap Kinga dengan merasa bersalah.
“OHH INI ORANGNYA GUYS” “DASAR SI PEMBUANG TISSUE” “HEH GARA-GARA KAMU SEMUA ANGKATAN KENA TEGUR GURU TAU GAK” “DIH BARU NGAKU DIA,” ujar beberapa siswi yang berada di toilet itu.