Mohon tunggu...
briggita christie
briggita christie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STIE Trisakti / 201950114

Halo Semua 🙋🏻‍♀️

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Seorang Servant Leader

22 Juli 2021   21:32 Diperbarui: 22 Juli 2021   21:39 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Servant Leader | Sumber : www.istockphoto.com

Saat pertama kali mendengar kata  Pelayan (Servant), yang muncul di pikiran saya adalah seorang waitress. Pelayan restoran yang bertugas untuk melayani tamu yang datang untuk menikmati jamuan yang disediakan oleh restoran. Selain waitress mungkin seorang butler? seorang kepala pelayan yang bertugas untuk melayani tuan rumah nya. Dari kedua illustrasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua nya memiliki pekerjaan dan tugas yang sama yaitu melayani seseorang. Menurut KBBI, arti kata pelayan itu memiliki arti yaitu orang yang melayani. 

Dalam kepemimpinan, ada yang namanya Servant Leadership atau bisa kita kenal dengan kepemimpinan pelayan. Menurut Richard L. Daft dalam buku nya "The Leadership Experience", Richard menyatakan bahwa Servant Leadership adalah kepemimpinan di mana pemimpin melampaui kepentingan diri sendiri untuk melayani kebutuhan orang lain, membantu orang lain tumbuh, dan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mendapatkan materi dan emosional. Dari pengertian yang Richard berikan, Servant Leadership adalah kepemimpinan yang mendahulukan orang lain daripada diri kita sendiri. 

Servant-leadership is all about making the goals clear and then rolling your sleeves up and doing whatever it takes to help people win. In that situation, they don't work for you, you work for them." -- Ken Blanchard

Dalam buku "Servant Leadership: A Journey Into the Nature of Legitimate Power and Greatness " yang di tulis oleh Robert K. Greenleaf, ada 10 karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang Servant Leader : 

Mendengarkan (Listening)

Seorang pemimpin akan melayani orang dengan lebih baik ketika seorang pemimpin membuat komitmen yang mendalam untuk mendengarkan rekan nya dengan penuh perhatian dan memahami apa yang mereka katakan. Untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan, seorang pemimpin bisa memberikan perhatian penuh kepada orang lain, perhatikan bahasa tubuh mereka, hindari menyela mereka sebelum mereka selesai berbicara, dan berikan umpan balik tentang apa yang mereka katakan.

Empati (Empathy)

Pemimpin yang melayani berusaha untuk memahami niat dan perspektif orang lain. Seorang pemimpin bisa lebih berempati dengan mengesampingkan sudut pandangnya untuk sementara waktu, menghargai perspektif orang lain, dan mendekati situasi dengan pikiran terbuka.

Penyembuhan (Healing)

Karakteristik ini berhubungan dengan kesehatan emosional dan "keutuhan" seseorang, dan melibatkan mendukung mereka baik secara fisik maupun mental. Seorang pemimpin harus memastikan bahwa karyawannya memiliki pengetahuan, dukungan, dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif, dan bahwa mereka memiliki tempat kerja yang sehat . Kemudian ambil langkah-langkah untuk membantu mereka bahagia dan terlibat dalam peran mereka.

Kesadaran Diri (Awareness)

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk melihat diri sendiri, berpikir secara mendalam tentang emosi dan perilaku seseorang, dan mempertimbangkan bagaimana hal itu memengaruhi orang-orang di sekitarnya dan menyelaraskan dengan nilai-nilai orang tersebut. Seorang pemimpin juga dapat menjadi lebih sadar diri dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya, dan meminta umpan balik orang lain tentang mereka.

Persuasi (Persuasion)

Pemimpin yang melayani menggunakan persuasi untuk mendorong orang mengambil tindakan. Mereka juga bertujuan untuk membangun konsensus dalam kelompok, sehingga setiap orang mendukung keputusan. Ada banyak alat dan model yang bisa digunakan untuk lebih persuasif, tanpa merusak hubungan atau memanfaatkan orang lain.

Konseptualisasi (Conceptualization)

Karakteristik ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk "memimpikan mimpi-mimpi besar", sehingga mereka melihat melampaui kenyataan sehari-hari ke gambaran yang lebih besar. Menjadi seorang pemimpin, kita bisa mulai untuk mengerjakan dan mengembangkan strategi organisasi yang kuat. Kemudian, di level apa pun seorang pemimpin berada, buat pernyataan misi dan visi untuk tim yang dipimpin, dan jelaskan bagaimana peran orang terkait dengan tujuan jangka panjang tim dan organisasi.

 Pandangan ke depan (Foresight)

Pandangan ke depan adalah ketika seorang pemimpin dapat memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan dengan belajar dari pengalaman masa lalu, mengidentifikasi apa yang terjadi sekarang, dan memahami konsekuensi dari keputusannya.

Keterbukaan (stewardship)

 Keterbukaan adalah tentang mengambil tanggung jawab atas tindakan dan kinerja tim, dan bertanggung jawab atas peran yang dimainkan anggota tim di organisasi. Sebagai pemimpin, kita harus bisa menekankan keterbukaan dan persuasi untuk membangun kepercayaan dari orang lain

Komitmen untuk Pertumbuhan Manusia (Commitment to the Growth of People)

Pemimpin yang melayani berkomitmen untuk pengembangan pribadi dan profesional setiap orang di tim mereka. Untuk mengembangkan rekan kerja, pastikan kita menggunakan penilaian kebutuhan pelatihan untuk memahami kebutuhan perkembangan mereka dan memberi mereka keterampilan yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

Membangun Komunitas (Building Community)

Karakteristik terakhir berkaitan dengan membangun rasa kebersamaan dalam organisasi. Kita dapat melakukan ini dengan memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain di seluruh perusahaan. Misalnya, kita dapat mengatur acara sosial seperti makan siang tim dan barbekyu, mendesain ruang kerja untuk mendorong orang mengobrol secara informal jauh dari meja mereka, dan mendedikasikan beberapa menit pertama rapat untuk percakapan yang tidak terkait dengan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun