Mohon tunggu...
bride philip
bride philip Mohon Tunggu... -

the power of Your love

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Joseph Smith

8 Juli 2011   08:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sang Bapa memiliki tubuh dan daging dan tulang senyata yang ada pada manusia; sang Anak juga; tetapi Roh Kudus tidak memiliki tubuh dan daging dan tulang, melainkan adalah suatu pribadi Roh. Seandainya tidak begitu, Roh Kudus tak mungkin berdiam di dalam kita."

Ajaran ini tentu sangat bertentangan dengan Alkitab yang mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah dalam ujud manusia (Yoh. 1:1), kekal (Yoh. 1:1,2,15), tidak diciptakan, namun dilahirkan di bumi (Kol. 1:15), serta pencipta segala sesuatu (Yoh 1:3; Kol. 1:16-17).

Mormon juga mengajarkan bahwa allah hanya salah satu dari sekian banyak allah lainnya, merupakan manusia dari planet lain dan menjadi allah dengan mengikuti hukum dan aturan allah dari dunia tersebut. Ia juga membawa salah satu istrinya ke dunia ini dan melahirkan anak-anak roh yang kemudian dilahirkan dalam rupa tubuh manusia. Anak yang pertama yang dilahirkan ialah Yesus. Kedua Setan, barulah kita semua.

2. Tentang Keselamatan
Mormon juga meyakini bahwa pengorbanan Kristus di kayu salib tidak cukup untuk menghapus dosa manusia. Mereka meyakini bahwa pengampunan akan segala dosa diperoleh melalui kerja sama dengan Allah. Oleh karena itu, kita harus hidup baik, mengikuti hukum dan aturan Gereja Mormon untuk memperoleh pengampunan. Tentang pembenaran hanya melalui iman, James Talmage, salah seorang tokoh Mormon yang penting menegaskan, "Itu menunjukkan pengaruh iblis." Padahal Alkitab mengajarkan bahwa keselamatan merupakan anugerah melalui iman (Rm. 5:1; 6:23; Ef. 2:8-9), sedangkan doktrin mengenai kerja bukanlah bagian dari keselamatan, melainkan hasil dari keselamatan (Rm. 4:5; Yak. 2:14-18).

3. Tentang Alkitab
Kaum Mormon tidak memandang Alkitab sebagai kaidah tertinggi. Mereka memang menyatakan menerima Alkitab sejauh diterjemahkan dengan tepat. Dalam hal ini mereka menerima King James Version, namun melakukan sejumlah revisi. Meski demikian, mereka lebih mengutamakan Kitab Mormon, Doctrine and Covenant (Ajaran dan Perjanjian), dan Pearl of Great Price (Mutiara yang Sangat Berharga).

Hal yang menarik, Joseph Smith pernah mengatakan bahwa Kitab Mormon merupakan kitab yang sempurna, tidak mengandung kesalahan. Faktanya, sejak 1830 hingga 1980-an, telah diadakan revisi sekitar tiga ribu kali.

Selain itu, meski mengakui memercayai Alkitab, mereka menggunakan praanggapan Mormon untuk menginterpretasikan isi Alkitab daripada membiarkan Alkitab berbicara demi dirinya sendiri. Contohnya, ketika Alkitab menegaskan bahwa tidak ada allah lain di seluruh alam semesta ini (Yes. 43:10; 44:6,8), kaum Mormon menginterpretasikannya sebagai "tidak ada allah lain di dunia ini".

Masih ada berbagai ajaran Mormon lain yang bertentangan dengan Alkitab (lihat, misalnya, dalam buku Jan S. Aritonang dalam bab Mormon). Meski demikian, harus diakui bahwa ada banyak hal positif yang bisa ditiru dari mereka. Sebut saja, misalnya, kesetiaan pada perkawinan dan keluarga, keuletan dan kerja keras, termasuk menjaga kesucian dan kesehatan tubuh.

Catatan akhir


  1. Unitarianisme merupakan paham yang menolak Trinitas, disebut juga Antitrinitarianisme. Bagi mereka, hanya ada satu Allah. Sir Isaac Newton (pernah diulas dalam Bio-Kristi Edisi 001, Agustus 2006), termasuk yang menganut unitarianisme.
  2. Joseph Smith mengaku menceritakan pengalamannya ini kepada seorang pendeta Methodis. Pendeta ini menganggap penglihatan Joseph tak lebih sebagai delusi Joseph sebagai seorang pemuda.
  3. Moroni merupakan putra Mormon, sekaligus penulis terakhir dalam Kitab Mormon.
  4. Penerjemahan baru dilakukan pada 22 September 1827, disaksikan dan melibatkan tiga orang rekan Joseph: Oliver Cowdery, David Whitmer, dan Martin Harris. Terjemahan baru rampung pada Juni 1829. Pencetakan dan penerbitannya sempat bermasalah karena tekanan para pencemooh Joseph, sampai Martin Harris menjual sebidang tanahnya dan mengurus pencetakan dan penerbitannya.
  5. Dalam perkembangan berikutnya, Joseph Smith selalu mengumumkan wahyu baru dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah dan penentangan.


Bahan bacaan:

Aritonang, Jan S.. 1996. Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun