Augmented Reality dapat ditampilkan melalui smartphone secara tidak langsung mempunyai keterkaitannya dengan cara kerja alat optik, sehingga perlu adanya pembuatan media pembelajaran Augmented Reality dengan topik pembahasan pada materi alat optik. Materi alat optik ini diperlukan visualisasi pada gambar alat-alat optiknya, supaya lebih mudah dipahami dengan menerapkan animasi berbentuk 3D. Menurut Putri (2016), menyatakan penggunaan media pembelajaran ini memenuhi persyaratan penggunaan media pada pembelajaran fisika materi alat optik dengan kualitas yang baik. Namun Putri dkk. (2016), juga menyatakan bahwa media Augmented Reality tersebut memiliki kekurangan yaitu pada gambar mata kurang mendekati bentuk nyata, tidak ada penunjukkan pada bagian bagian mata.
Penerapan Augmentasi Reality memiliki kekurangan dan kelebihan. Menurut Kurniawan dan Mustaqim (2017), Augmented Reality ini memiliki kekurangan dan kelebihan dimana kelebihannya yaitu: (1) akan menghasilkan pembelajaran yang aktif serta menyenangkan dengan interaksi antara guru dan siswa jika diterapkan sebagai media pembelajaran, (2) penggunakaan AR lebih efektif dibandingkan PPT, (3) dalam media pembelajaran dapat diterapkan secara luas untuk implementasinya, (4) tampilan objek yang sederhana, (5) dari segi biaya software yang digunakan lebih hemat, (6) serta mudah dalam penggunaannya. Sedangkan kekurangannya yaitu: (1) Harus berhati-hati dalam pengoperasiannya, karena sangat sentitive terhadap perpindahan sudut pandang kamera jika tidak stabil dalam pemposisian arah tangan atau berubah-ubah, (2) pengembangannya masih sedit karena termasuk teknologi yang baru, (3) memori yang dibutuhkan dalam penyimpanan cukup besar.
Teknologi augmented reality dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah pada bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, menurut Lee (2012) augmented reality sangat berpotensi dalam menarik, menginspirasi, dan memotivasi pelajar untuk melakukan eksplorasi dari berbagai persepektif yang berbeda, yang sebelumnya tidak menjadi bahan pertimbangan dalam dunia pendidikan. Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat diintegrasikan dengan teknologi augmented reality adalah media pembelajaran yang berbentuk cetak, seperti buku. Menurut Clark dan Dunser (2012:10) augmented reality dapat memungkinkan pelajar untuk berinteraksi dan lebih tertarik dengan konten buku, sehingga dapat menolong pelajar yang memiliki masalah untuk memahami materi pembelajaran yang bersifat text-based.
Augmented reality akan diterapkan dalam media pembelajaran Resistor yakni untuk membantu penggambaran ilustrasi obyek secara tiga dimensi. Aplikasi media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan metode marker based tracking yang terdapat dalam sebuah modul. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H