Mohon tunggu...
Bricha Sinaga
Bricha Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Physics Student

You did Well

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Teknologi Augmented Reality pada Media Pembelajaran Berbasis Android

9 Juni 2021   07:30 Diperbarui: 9 Juni 2021   07:47 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

oleh: Bricha Sinaga, Aqil Syah Mustofa, dan M. Gibran Alif Prasetya

Universitas Negeri Semarang

Pendidikan adalah tempat menciptakan sumber daya manusia agar memiliki kemampuan dan keterampilan. Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan tersebut memunculkan tantangan yang serius bagi dunia Pendidikan. Dunia global yang saat ini sampai kepada era 4.0 dan 5.0 memunculkan dampak yang tidak sederhana. Berdampak kepada seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk dalam hal pendidikan. (Nurul Hidayat, n.d.).

Memasuki Revolusi Industri 5.0, pendidikan di Indonesia ditantang untuk membuat perubahan pembelajaran yang serba teknologi dan internet. Pendidikan di Indonesia telah mengarungi jalan panjang selama keberjalannya, berbagai macam permasalahan dan solusi telah dihadapi oleh para ahli pendidikan untuk membuat pendidikan di Indonesia semakin baik, bahkan banyak penelitian  meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia masih dilakukan sampai saat ini.

Perkembangan teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan media pembelajaran yang tepat untuk memvisualisasikan konsep fisika secara maksimal. Pemanfaatan smartphone Android dapat menjadi salah satu solusi sebagai media pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Pengembangan media pembelajaran berbantuan smartphone Android dapat diupayakan dengan bantuan teknologi Augmented Reality (AR) yang kini berkembang pesat. Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memungkinkan untuk menvisualisasikan dunia maya sebagai bagian dari dunia nyata yang ada di sekitar secara efektif sehingga membuat dunia nyata seakan-akan dapat terhubung dengan dunia maya dan dapat terjadi suatu interaksi. 

Berdasarkan metode penggunaanya, AR terbagi menjadi dua jenis, yaitu marker AR (Marker Based Tracking), merupakan sebuah metode yang memanfaatkan marker dan markerless AR, salah satu metode AR yang saat ini sedang berkembang seperti face tracking, 3D object tracking dan motion tracking. Dalam dunia pendidikan dikemukakan oleh beberapa pakar seperti menurut Hamilton dan Olenewa, ada beberapa potensi dan keuntungan dari penerapan teknologi AR untuk pendidikan salah satunya yaitu menyediakan pembelajaran konstektual yang kaya bagi individu dalam mempelajari suatu skill. Sedangkan kekurangan sistem berbasis AR yaitu tidak mendukung fasilitas produksi terhadap design lingkungan secara keseluruhan dikarenakan AR tidak menggambarkan lingkungan secara menyeluruh.

Lingkungan belajar berbasis Augmented Reality (AR) tidak hanya menyediakan pendidik dengan cara baru untuk menyajikan materi pembelajaran tetapi juga memberi kesempatan kepada peserta didik berinteraksi secara spontan dengan materi. Penggunaan teknologi Augmented Reality sudah banyak digunakan di negara maju sebagai proses pendidikan, yang mana teknologi tersebut sangat berpengaruh secara signifikan dalam kesuksesan proses pembelajaran.

Augmented Reality (AR) adalah sebuah teknologi yang membangun benda  maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga  dimensi, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata, tetapi sistem ini lebih dekat dengan lingkungan nyata. Augmented Reality berbeda  dengan Virtual Reality (VR) yang merupakan virtual environment.  

Semua materi pembelajaran fisika dapat kita terapkan pada teknologi Augmented Reality ini untuk mempermudah pembelajaran. Adapun salah satu materi pembelajaran fisika yang biasa digunakan dan telah diterapkan ialah materi alat optik.

Menurut Ilmawan Mustaqim (2016) di dalam Ahmad Burhanudin (2017) Penggunaan Augmented Reality sangat berguna untuk media pembelajaran interaktif dan nyata secara langsung oleh peserta didik. Selain itu media pembelajaran menggunakan Augmented Reality dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar karena sifat dari Augmented Reality yang menggabungan dunia maya yang dapat meningkatkan imajinasi peserta didik dengan dunia nyata secara langsung. 

Pengembangan Augmented Reality meliputi beberapa tahap yang harus dilakukan. Tahap-tahapan yang harus dilakukan yaitu a) membuat terlebih dahulu objek yang akan ditampilkan. Secara umum objek yang dibuat adalah benda 3D, foto, video, ataupun animasi yang dibuat dengan software perancangan objek seperti Google Sketcup, 3DMax, atau dengan Blender.  b) menyimpan objek tersebut ke dalam library.  c) membuat Marker sebagai penanda yang memiliki pola khusus. Marker ini memiliki pola unik yang nantinya akan dideteksi oleh kamera untuk menampilkan objek. d) menyimpan pola marker yang dibuat ke dalam library, biasanya penyimpanan marker ini membutuhkan bantuan aplikasi lain seperti vuforia.  e) membangkitkan objek dari marker yang dibuat dengan bantuan builder. Pada penelitian ini menggunakan Unity.  f) build program yang telah jadi menjadi aplikasi yang berjalan di operating system (Android, Windows, iOS, dsb). 

Augmented Reality dapat ditampilkan melalui smartphone secara tidak langsung mempunyai keterkaitannya dengan cara kerja alat optik, sehingga perlu adanya pembuatan media pembelajaran Augmented Reality dengan topik pembahasan pada materi alat optik. Materi alat optik ini diperlukan visualisasi pada gambar alat-alat optiknya, supaya lebih mudah dipahami dengan menerapkan animasi berbentuk 3D. Menurut Putri (2016), menyatakan penggunaan media pembelajaran ini memenuhi persyaratan penggunaan media pada pembelajaran fisika materi alat optik dengan kualitas yang baik. Namun Putri dkk. (2016), juga menyatakan bahwa media Augmented Reality tersebut memiliki kekurangan yaitu pada gambar mata kurang mendekati bentuk nyata, tidak ada penunjukkan pada bagian bagian mata.

Penerapan Augmentasi Reality memiliki kekurangan dan kelebihan. Menurut Kurniawan dan Mustaqim (2017), Augmented Reality ini memiliki kekurangan dan kelebihan dimana kelebihannya yaitu: (1) akan menghasilkan pembelajaran yang aktif serta menyenangkan dengan interaksi antara guru dan siswa jika diterapkan sebagai media pembelajaran, (2) penggunakaan AR lebih efektif dibandingkan PPT, (3) dalam media pembelajaran dapat diterapkan secara luas untuk implementasinya, (4) tampilan objek yang sederhana, (5) dari segi biaya software yang digunakan lebih hemat, (6) serta mudah dalam penggunaannya. Sedangkan kekurangannya yaitu: (1) Harus berhati-hati dalam pengoperasiannya, karena sangat sentitive terhadap perpindahan sudut pandang kamera jika tidak stabil dalam pemposisian arah tangan atau berubah-ubah, (2) pengembangannya masih sedit karena termasuk teknologi yang baru, (3) memori yang dibutuhkan dalam penyimpanan cukup besar.

Teknologi augmented reality dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah pada bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, menurut Lee (2012) augmented reality sangat berpotensi dalam menarik, menginspirasi, dan memotivasi pelajar untuk melakukan eksplorasi dari berbagai persepektif yang berbeda, yang sebelumnya tidak menjadi bahan pertimbangan dalam dunia pendidikan. Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat diintegrasikan dengan teknologi augmented reality adalah media pembelajaran yang berbentuk cetak, seperti buku. Menurut Clark dan Dunser (2012:10) augmented reality dapat memungkinkan pelajar untuk berinteraksi dan lebih tertarik dengan konten buku, sehingga dapat menolong pelajar yang memiliki masalah untuk memahami materi pembelajaran yang bersifat text-based.

Augmented reality akan diterapkan dalam media pembelajaran Resistor yakni untuk membantu penggambaran ilustrasi obyek secara tiga dimensi. Aplikasi media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan metode marker based tracking yang terdapat dalam sebuah modul.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun