Hal yang dipermasalahkan juga harus disebutkan dengan jelas agar orangnya tahu betul tindakan mana yang disomasikan, Misalnya aja, menyewakan kembali barang sewaan atau nggak bayar utang. Selain itu, menjelaskan fakta pendukung juga penting supaya gak bisa ngelak atau ngebantah.
Dasar tuntutan
Sebenarnya ini hanya untuk menguatkan sebelumnya sehingga melakukan kewajibannya. Tentu kamu gak mau masalahnya berlanjut ke pengadilan, nah adanya pencantuman dasar akan menyadari bahwa tindakannya salah dan ada bayangan akan sanksi.
-
Keinginan pengirim
Tentunya harus ada teguran atau perintah, kalo nggak ada namanya bukan somasi dong. Permintaan berupa pemenuhan kewajiban, ganti rugi, atau mengakhiri perjanjian harus ditulis dengan jelas. Karena tak jarang pula malah digugat balik. Ada juga pengirim yang memberikan ancaman atau membuka ruang negosiasi karena biar cepet kelar dan segera dipenuhi.
Jangka waktu pemenuhan
Batasan waktu merupakan jaminan bagi pengirim, percuma aja kalo utangnya dibayar tapi gatau entah kapan, apalagi sampe dua tahun lebih. Ini aspek penting untuk memberikan somasi kedua, ketiga, dan berujung ke gugatan pengadilan.
Setelah mengetahui apa aja yang ada didalam Somasi, langsung aja ke cara pembuatannya. Begini langkahnya
Buat kop surat lembaga, jika memakai instansi,
Tuliskan identitas diri dari calon tergugat yang dituju baik perorangan atau instansi,
Jelaskan secara jelas duduk perkara yang menjadi permasalahan dan dapat disertai fakta pendukung,
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!