Mohon tunggu...
Briantama Afiq Ashari
Briantama Afiq Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Kennis n Daad

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepergian Amerika, Transisi Politik Taliban, dan Dampaknya Terkait Proxy War

22 November 2021   01:40 Diperbarui: 25 Maret 2022   01:48 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, AS tidak segera menjatuhkan sanksi, padahal Taliban telah dengan jelas merebut kota Kabul dengan cara militer (Ayu Suwari, N., Sushanti, S., & Parameswari, A., 2021). Akibatnya, situasi Kabul kacau balau karena proses transisi politik dilakukan dengan cara militer.

Berkuasanya Taliban tidak serta merta membuat konflik di Afghanistan menjadi reda, hal tersebut dapat dilihat ketika Taliban condong lebih dekat dengan kubu Cina dan Iran. 

Perginya AS bukan berarti menyiratkan Afghanistan tidak penting, tetapi AS sadar bahwa intervensi asing malah justru akan membuat konflik semakin tajam, terlebih lagi konflik proxy. 

Namun, baerkuasanya Taliban dikhawatirkan malah semakin memperuncing konflik proxy ketika pengaruh Cina dan Iran semakin menguat sehingga ada indikasi perluasan ajaran Syiah pasca pemilu Yaman, Irak, Lebanon, dan negara Teluk lainnya. 

Taliban memang menganut aliran Sunni, tetapi dekat dengan Iran yang menganut Syiah. Namun, implikasi kedekatan tersebut belum tentu menciptakan rekonsiliasi antara kedua aliran tersebut, alih-alih konflik semakin kompleks ketika terjadi perebutan hegemoni aliran yang termanifestasikan melalui konflik Saudi Arabia vs Iran (Ashghor, 2021). 

Keputusan AS menarik diri dengan dalih apapun menjadi hal yang kontroversial karena implikasinya terjadi letupan gelombang pengungsi secara chaotic. 

Selain itu, keputusan AS yang diam dan tidak elegan dikhawatirkan mengakibatkan sekutu-sekutu lain mengalami kehilangan kepercayaan. Kita dapat belajar bahwa negara yang tidak berdikari akan lebih mudah diintervensi kepentingan negara lain.

REFERENSI

Ashghor, A. (2021). Taliban di Afghanistan: Tinjauan Ideologi, Gerakan dan Aliansi dengan ISIS. Jurnal Keamanan Nasional, 7(1), 71--83. https://doi.org/10.31599/jkn.v7i1.502.

Menghitung Kerugian AS Buru Dalang Teror 9/11 di Afghanistan. (n.d.). Retrieved September 19, 2021, from https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210909142819-134-692032/menghitung-kerugian-as-buru-dalang-teror-9-11-di-afghanistan.

RASIONALITAS AMERIKA SERIKAT DALAM PERJANJIAN DAMAI DENGAN TALIBAN PASCA KONFLIK DI AFGANISTAN | JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL. (n.d.). Retrieved September 19, 2021, from https://ojs.unud.ac.id/index.php/hi/article/view/74006.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun