"Tuhan bisa aja memulihkan umat-Nya semudah membalikkan telapak tangan, tetapi Ia tahu bahwa hal itu tidak akan pernah mendewasakan kita. Tuhan menginginkan pertobatan yang dari dasar hati kita, bahwa memang hanya Dialah yang patut untuk disembah."Â
Sama seperti Gomer dan Israel, apa yang menjadi kelemahan kita? (hanya kita dan Tuhan yang tahu). Â Ijinkan Tuhan mendisiplinkan kita!
Disiplin seringkali membuat kita tidak mengerti dan rasanya ingin memberontak.Â
Ketika seseorang diganjar atau didisiplinkan, mungkin kita bertanya: "sampai sejauh mana kasih karunia itu berlaku bagi seseorang?"Â
Dengan pemikiran yang sempit, terkadang kita menilai itu kejam, tetapi melalui Alkitab dan mempelajari pekerjaan Tuhan atas umat-Nya, kita mengerti bahwa disiplin itu pun bagian dari kasih karunia Tuhan yg membawa seseorang kepada pemulihan.
Kadang-kadang kita memisahkan antara kasih dan disiplin. Â Â Â Â Â Â Â Â Â
- Kasih identik dengan hal-hal berupa pengampunan, penerimaan Allah bagi orang yang bersalah.
- Disiplin itu mengandung hukuman yang keras dan menyakitkan.
Keduanya benar. Tetapi yang tidak boleh kita lupa adalah di dalam kasih karunia terdapat penerimaan yg sejati sekaligus disiplin yg tegas terhadap perbuatan dosa.
Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita (Hosea 6:1)Â
Anugerah Tuhan itu ajaib! Tanggung jawab kitalah untuk menghidupkannya dalam hidup kita dan menyelaraskannya tanpa harus memisahkan salah satu sisinya.
Hiduplah semakin hari semakin berkenan dan dikenan oleh Tuhan. Berbaliklah dari hidup yang jahat kepada hidup yang benar.
Hargailah kemenangan yang telah Tuhan berikan dengan meninggalkan kehidupan lama yang berdosa dan bertekad untuk terus-menerus diperbaharui dari karakter dan gaya hidup yang lama yang tidak berkenan kepada Tuhan. Mintalah tuntunan Roh Kudus untuk mewujudkannya dalam diri kita. Haleluya!
Yesus Baik!