Mohon tunggu...
Brian Prasetyawan
Brian Prasetyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Blogger

Generasi '90an, Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI, Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional, Menulis 3 buku solo & 14 buku antologi, Pernah menulis puluhan artikel di Media Cetak Ngeblog juga di www.praszetyawan.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 CGP Angkatan 10

30 Maret 2024   15:15 Diperbarui: 30 Maret 2024   15:20 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri Raimundus Brian Prasetyawan

Facts (Peristiwa)

   Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 dimulai dengan pembukaan pada Jumat 15 Maret 2024. Acara pembukaan dilakukan pada pagi hari secara daring melalui Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI. Hadir dalam pembukaan PGP Angkatan 10 yaitu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd dari Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan. Selain itu juga hadir Dr. Kasiman, Direktur Kepala sekolah, Pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan 

Puji Tuhan saya bisa ikut bergabung pada acara pembukaan tersebut. Saya bersyukur bisa lolos seleksi untuk mengikuti PGP Angkatan 10 ini. Sebelumnya saya sudah ikut seleksi pada Angkatan 5 dan Angkatan 9 tapi belum berhasil lolos.

Di hari yang sama pada siang-sore, diadakan kegiatan Orientasi & Penjelasan Teknis Penyelenggaraan Program PGP Angkatan 10 melalui zoom dan youtube BBGP DIY.

Ada hal yang harus diperhatikan terkait kriteria kelulusan, yaitu dari total kehadiran 38 pertemuan, minimal harus hadir dalam 34 pertemuan.

Dalam orientasi tersebut, dijelaskan ada hal baru pada PGP yang berada di bawah naungan BBGP DIY, yaitu Angkatan 10 ini merupakan pilot project, pertama kali menggunakan LMS yang terintegrasi dengan PMM. PGP sebelumnya menggunakan LMS SIMPKB. Maka ada sedikit tantangan bagi peserta untuk menggunakan LMS ini, yaitu memastikan berhasil mengakses LMS lewat PMM.

LMS mulai digunakan untuk mengunggah Pakta Integritas. Baru kemudian bisa membuka kunci untuk mengerjakan Pre-test.

Pembelajaran pada PGP dilakukan secara daring maupun luring. Secara daring, saya belajar melalui LMS PMM. Mulai dari belajar mandiri yaitu membaca materi dan juga menyimak video serta mengerjakan tugas. Kemudian juga belajar Bersama teman-teman kelompok yang dipandu oleh fasilitator. Kegiatan tersebut disebut ruang kolaborasi. Dilaksanakan pada 20-21 Maret 2024.

Saya menikmati pembelajaran tahap ruang kolaborasi. Dari pertanyaan pemantik yang diberikan fasilitator, setiap orang saling mengungkapkan pendapat. Pada ruang kolaborasi hari ke-2 setiap kelompok saling bergantian memaparkan presentasi dan bertanya atau memberi tanggapan.

Ruang Kolaborasi. Sumber: tangkapan layar Raimundus Brian Prasetyawan
Ruang Kolaborasi. Sumber: tangkapan layar Raimundus Brian Prasetyawan

Kemudian ada lokakarya Orientasi pada 23 Maret 2024. Saya menghadiri kegiatan tersebut di P4 Jakarta Pusat. Untuk pertama kalinya saya bertemu langsung dengan teman-teman satu grup fasil, serta bertemu Pengajar Praktik.

Feelings (Perasaan)

Saya merasa senang dan bersemangat untuk dua minggu pertama menjalani PGP Angkatan 10 ini. Saya sudah ikut seleksi sejak Angkatan 5. Saya penasaran bagaimana aktivitas di Pendidikan guru penggerak itu. Apalagi banyak teman saya yang sudah ikut PGP angkatan angkatan sebelumnya. Saya jadi semangat untuk mengikuti jejak langkah teman-teman saya tersebut.

Maka diawal PGP ini saya semangat membuat google site untuk menampung karya hasil pembelajaran PGP Angkatan 10.

Saya juga senang bisa bertemu teman-teman baru. Menambah relasi dan saling bertukar pikiran serta pengalaman. Disitulah secara tidak langsung saya jadi belajar lewat pemikiran dan pengalaman rekan-rekan CGP.

Namun saya juga memiliki kekhawatiran.Mengerjakan tugas tugas PGP memerlukan keterampilan desain publikasi seperti canva, video, dan slide power point. Saya kurang menekuni bidang tersebut. Namun itulah perwujudan keluar dari zona nyaman. Harus mau mencoba walaupun diri sendiri merasa kurang terampil

Saya juga khawatir adanya tugas tugas tambahan dari sekolah. Tapi saya yakin kepala sekolah dan rekan-rekan guru di sekolah memahami saya sedang mengikuti Pendidikan guru penggerak

Finding (Pembelajaran)

Dari kegiatan Pendidikan guru penggerak di dua minggu pertama ini saya mendapat cukup banyak pembelajaran yang saya pahami dan bisa saya petik. Fokus pembelajaran mengenai filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara cukup membuat pikiran saya terbuka dan mendapat pencerahan. Saya jadi banyak menyadari bahwa selama saya menjadi guru masih banyak yang harus saya perbaiki. Mulai dari cara pikir hingga perilaku terhadap siswa.

Konsep Pendidikan yang menuntun membuat saya sadar bahwa saya sebagai guru tidak boleh memaksa murid. Materi tentang budi pekerti juga menyadarkan saya bahwa setiap murid memiliki sifat bawaan sejak lahir yang sulit untuk diubah. Penanaman karakter/budi pekerti di sekolah hanya mengurangi sifat buruk bawaan dari lahir. Guru tidak bisa berharap siswa bisa berubah drastis dengan cepat.

Pembelajaran pada modul 1.1 juga sering membahas tentang sosial kultur. Ini menunjukkan pentingnya mengkaitkan Pelajaran dengan budaya/kultur sosial yang ada di daerah masing-masing. Dalam konteks tempat saya mengajar, maka dihubungkan dengan  daerah DKI Jakarta.

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul 1.1 saya mendapat berbagai wawasan mengenai Pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Maka, berbekal wawasan itu, saya akan berusaha menerapkan pengetahuan dan pandangan yang saya dapatkan agar dapat mengelola kelas serta pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

Saya akan mengubah pandangan, pola pikir, serta tindakan yang selama ini kurang tepat dalam memahami murid-murid saya.

Dengan demikian saya dapat memutuskan Tindakan atau sikap apa yang tepat dalam menghadapi murid. Tidak hanya mengedepankan emosi sesaat.

Saya juga akan berusaha mengkaitkan Pelajaran dengan konteks budaya dan sosial di Jakarta, tempat saya mengajar.

Aktivitas pembelajaran di kelas juga berusaha saya buat lebih kreatif. Tidak monoton metode ceramah saja. Maka saya mau mencoba menggunakan berbagai metode pembelajaran yang variatif. Agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun