Mohon tunggu...
Brian Prasetyawan
Brian Prasetyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Blogger

Generasi '90an, Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI, Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional, Menulis 3 buku solo & 14 buku antologi, Pernah menulis puluhan artikel di Media Cetak Ngeblog juga di www.praszetyawan.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Asal Pilih Jurusan Kuliah

25 Oktober 2015   12:05 Diperbarui: 25 Oktober 2015   20:43 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Kurikulum

Contoh kurikulum jurusan kimia 

Informasi tentang kurikulum ini untuk memperkuat informasi yang sudah saya sampaikan di no 1. Kurikulum jurusan menampilkan berbagai judul mata kuliah yang akan dipelajari dari semester 1 sampai lulus. Dengan melihat kurikulum, kita bisa memperkirakan apakah kita akan mampu mengikuti berbagai mata kuliah tersebut. Kita juga bisa searching di google penjelasan mengenai mata kuliah yang ada di kurikulum itu. Untuk mendapat informasi kurikulum ini, caranya cuma satu yang efektif. Searching di google hehe.

3. Gambaran Umum Setelah Wisuda 
Setelah wisuda ya bukannya ngelamar kerja ? Ya memang biasanya begitu, setelah wisuda -- ngelamar kerja -- diterima -- kerja -- punya duit deh. Tapi bisa saja terjadi ada mahasiswa dari jurusan tertentu yang tidak mungkin bisa diterima kerja. Lho kok gitu ? Kan udah lulus S1? Sepengetahuan saya itu terjadi karena ada beberapa bidang profesi yang memberi syarat bagi pelamar fresh graduate harus sudah menjalani pendidikan profesi. Mungkin profesi yang sudah dikenal luas menerapkan hal tersebut adalah profesi dokter. Selain itu saya juga mendapat cerita dari teman saya bahwa profesi yang berhubungan dengan lulusan farmasi (biasanya apoteker), juga menerapkan hal itu. Jadi anda perlu cari tahu, apakah jurusan yang dipilih benar-benar membuat anda bisa langsung bekerja setelah lulus atau mesti melanjutkan ke pendidikan profesi. Karena ini berkaitan dengan biaya yang harus dipersiapkan.

4. Status Akreditasi

Ini informasi tambahan dan tidak ada kaitannya juga sih dengan pengukuran kemampuan diri. Tapi ini berkaitan dengan kualitas jurusan. Mungkin masih ada yang punya pandangan bahwa mencari jurusan, harus memperhatikan seberapa bagus universitasnya. Ya tidak apa-apa sih. Tapi kampus yang bagus berarti biayanya mahal juga ya. Saya juga mau mengingatkan, melihat bagus atau tidaknya kampus jangan bergantung pada webometric atau 4ICU karena kedua situs itu hanya menilai kampus dari website dan konten digitalnya saja.

Maka, kalau menurut saya sih kuliah itu dimana saja yang penting lihat status akreditasi jurusannya. Hal itu telah diterapkan oleh adik saya dan salah satu teman saya.
Jadi saat menentukan jurusan, pastikan akreditasi jurusan tersebut setidaknya "B". Lebih bagus lagi kalau akreditasi A. Saya punya contoh kasus lagi. Saya dengar cerita bahwa ada teman saya yang masuk jurusan farmasi salah satu universitas negeri tapi akreditasi jurusan farmasinya "C". Nah dari situ bisa disimpulkan, nama besar kampus belum tentu berbanding lurus dengan kualitas jurusannya.

Selain itu status akreditasi bisa juga untuk pertimbangan memilih tempat kuliah yang biayanya lebih terjangkau. Misalnya jurusan manajemen di kampus X biayanya lebih mahal dibanding jurusan manajemen di kampus Y. Padahal akreditasi jurusannya sama-sama "A". Maka tidak ada salahnya memilih kampus Y yang biayanya lebih terjangkau.
Untuk mencari tahu status akreditasi jurusan, silakan searching di http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php

Demikian tips memilih jurusan kuliah versi saya ini. Semoga bermanfaat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun