Mohon tunggu...
Brian Marpay
Brian Marpay Mohon Tunggu... Dosen - STT Jaffray

》Katib 📚✒

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Segitiga (Rut 1-4)

14 Februari 2019   19:30 Diperbarui: 15 Februari 2019   00:41 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian juga saat anda baca bagian Firman Tuhan ini, anda akan menemukan Boas sebagai pria yang takut akan Tuhan, dimana ia memilih pasangannya atau teman hidupnya tidak asal-asalan bahkan tidak seperti konsep "beli kucing dalam karung". Realitanya, Boas mengamati dengan cermat, utuh dan tentunya informasi yang dia dapatkan sehubungan dengan pasangannya tersebut secara komprehensif dan tidak "beli kucing dalam karung".

Pada pasal 2:4-17, kita akan menemukan bahwa narasi ini sebenarnya sedang menjelaskan sebuah fase atau tahap perkenalan/saling mengenal antara Boas dengan Rut (walaupun konsep pacaran tidak anda temukan dalam Alkitab - lihat dan bandingkan Yusuf & Maria pada Perjanjian Baru, konsep "tunangan"). Kemudian pada ayat 9, 14-16 kita akan menemukan di sana, adanya bentuk perhatian khusus (PDKT yang terbangun) dari Boas selaku pengelola ladang (orang kaya raya - ayat 2) terhadap Rut orang Moab itu.

Adanya Afirmasi dari orang terdekat (Pasal 3:1-5)

Untuk membangun hubungan ke tahap yang lebih serius dengan lawan jenis yang diharapkan dapat berakhir di pernikahan, tentunya kita perlu mendapatkan afirmasi dari orang-orang disekitar kita. Dengan pertimbangan, supaya kita dimantapkan untuk mengambil keputusan, bahwa "dialah teman hidup" saya. Untuk mendapatkan afirmasi atau penegasan yang pada gilirannya meneguhkan kita untuk memilih dan kemudian melangkah, hanya bisa kita dapatkan dari orang-orang terdekat kita. Sebagai contoh orangtua, hamba Tuhan, orangtua rohani atau kakak rohani, mentor, dan sahabat karib.

Dalam konteks ini, Naomi merupakan afirmator atau orang yang memberikan peneguhan serta penegasan terhadap Rut untuk tidak takut mengambil Boas menjadi pasangannya (ayat 1-5). Dalam hal ini Naomi bukan saja memberikan afirmasi bagi Rut untuk menerima Boas, akan tetapi tersirat rekomendasi yang kuat bagi anak mantunya tersebut untuk membuka diri, mengenali dan menerima Boas yang juga merupakan sanak keluarga dari suami Naomi yaitu Elimelekh.

Di sisi lain, kita juga akan menemukan dukungan dan afirmasi dari tua-tua Israel yang hadir dan menjadi saksi (Pasal 4:9). Kaum yang "wajib menebus" (pasal 3:12, pasal 2:20). 

Menurut Hukum Musa, Boas sebagai keluarga dekat dari Naomi (istri dari Elimelekh) wajib menebus mereka, (bandingkan Imamat 25:25-28, 47-49 ; Ulangan 25:5-10 tentang konsep "penebus - kerabat"). Namun ternyata ada kerabat/keluarga yang lebih dekat lagi (Pasal 3:12 ; Pasal 4:1,3,6,8) tetapi orang ini tidak mau mengambil tanggung jawab tersebut, sehingga Boas menggambil peran dan tanggung jawab tersebut. 

Boas menjadi Penebus dalam dua hal: 1.) Dia menikahi Rut dan memelihara nama Elimelekh, almarhum suami Naomi - adanya kelangsungan generasi dari Elimelekh. Putra Rut dan Boas yang pertama dianggap sebagai keturunan Elimelekh. 2.) Boas menebus (yaitu membeli) tanah keluarga yang telah dijual Naomi dan mengembalikannya kepada keturunan Elimelekh (3,7-10).

Kalimat singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah (Pasal 3:4). Ayat ini jangan dipandang sebagai sesuatu yang negatif, sebaliknya harus dipandang dari aspek budaya "adat kebiasaan kala itu". Hal ini dilakukan secara sopan, dan tanpa maksud seksual. Konteks ini sebenarnya menjelaskan bahwa, Boas sengaja tinggal di tempat pengirikan untuk menjaga hasil panennya ketika malam hari. Di sisi lain, tindakan ini ditunjukan Rut bagi Boas dengan tujuan agar Boas menikahi Rut selaku keluarga almarhum suaminya (yaitu sebagai penebus - kerabat).

Jika anda ingin diberkati dalam menjalani/membangun Pernikahan, jangan abaikan masukan atau nasihat orangtuamu! Apalagi memaksakan kehendakmu supaya terlaksana!  
Orang terdekat anda, yang dalam hal ini orangtuamu memiliki peran yang cukup penting untuk meng'iakan atau sebaliknya menolak hubungan anda. Ingat orangtua adalah wakil Allah di bumi, dengar nasihat mereka dan lakukan. Jika dikorelasikan dengan konsep sungkeman dalam budaya suku Jawa, sujud sebagai tanda bakti dan hormat atau dengan kata lain adanya konsep doa dan restu dari orangtua kepada anaknya.

Tuhan Merestui Hubungan tersebut (Pasal 4:13)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun