Mohon tunggu...
Brian Marpay
Brian Marpay Mohon Tunggu... Dosen - STT Jaffray

》Katib 📚✒

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akhir dari Kegalauan (Nehemia 1-2)

25 Januari 2019   20:19 Diperbarui: 28 Januari 2019   19:19 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

John F. Kennedy (mantan Presiden Amerika Serikat) pernah berkata demikian, "jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tetapi apa yang dapat kamu berikan kepada negaramu? Dengan demikian jika dikorelasikan, secara tidak langsung pernyataan John F. Kennedy ini meneguhkan apa yang pernah dialami oleh Nehemia ribuan tahun lalu. 

Apa yang dapat Nehemia berikan bagi Yerusalem pasca penawanan di Babel dan pasca Yerusalem telah menjadi reruntuhan? Salah satunya ialah membangun kembali tembok Yerusalem yang telah terbongkar, pintu-pintu gerbang yang telah terbakar.

Kesimpulan:

Nehemia telah mengambil bagian untuk merajut persatuan dan kesatuan bangsa, secara khusus kaum keluarganya dan secara umum kerajaan Selatan/ kerajaan Yehuda kala itu. Kegalauan Nehemia dan bangsa Israel membuahkan sukacita besar, baik terhadap Nehemia secara pribadi maupun bangsa Israel secara umum. 

Demikian juga dengan kita, apa yang dapat kita berikan bagi negara ini, tatkala melihat gejolak politik yang fluktuatif di Indonesia saat ini? Apakah anda mulai galau tatkala melihat gejolak yang terjadi atas bangsa ini? Apakah anda galau melihat para pemimpin yang korup di sana-sini? Apakah anda galau melihat para pemimpin bangsa yang tidak lagi menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya? 

 Galau boleh-boleh saja, sebaliknya sikap seorang anak Tuhan dalam meresponi situasi disekitarnya haruslah berbeda. Mulailah dari sekarang bertindak untuk merealisasikan Persatuan dan Kesatuan bagi bangsa ini, dimulai dengan hal-hal kecil yang memberikan dampak besar bagi kedamaian bangsa dan negara kita, Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun