Jadi Nehemia selama beberapa hari, secara terus menerus atau berulang-ulang dia berduka, sedih, dan meratapi saudara-saudaranya yang terhindar dari penawanan dimana tembok Yerusalem telah terbongkar. Inilah alasan utama mengapa Nehemia mengalami kegalauan.
Adanya beban, untuk membangun (Pasal 2:3-5, 12).
Visi menurut Dr. Yakob Tomatala dalam bukunya Anda Juga Bisa Menjadi Pemimpin Visioner, mengatakan demikian, "visi adalah sebuah kemampuan untuk melihat keinginan suci yang ditulis oleh Sang Pencipta di dalam batin (guna menjawab kebutuhan) yang berkaitan erat dengan pemenuhan hidup".
Jika kita menyimak pernyataan pada ayat 5, "supaya aku membangunnya kembali" dalam bahasa Ibraninya menggunakan kata "we evnena" -וְאֶבְנֶֽנָּה- to build dari kata dasar בנה "bana", yang berarti mendirikan kembali, membangun. Di sisi lain, terjemahan NIV (New International Version) untuk kata "membangunnya kembali" mengunakan kata fortify yang berarti membentengi dan work on yang berarti mengerjakan.
Jika dikonfirmasi ke ayat 12, rupanya beban untuk membangun ini bersumber atau datangnya dari Tuhan. Perhatikan kalimat, "rencana yang diberikan Tuhan Allahku dalam hatiku", pernyataan ini mengindikasikan bahwa Tuhan memberikan visi bagi Nehemia, visi untuk membangun kembali tembok Yerusalem.
Jika dikorelasikan dengan pernyataan Dr. Yakob Tomatala, maka Nehemia diberikan kemampuan untuk melihat keinginan suci yang ditulis oleh Sang Pencipta dalam batin Nehemia, untuk membangun Yerusalem, yang juga linear dengan mimpi dari Marthin Luther King Jr, pada bagian awal. Kemudian kalau dikonfirmasi lagi ke ayat 17 b, "mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela". Kata cela dalam bahasa Ibrani menggunakan kata "her'pa" -חֶרְפָּֽה- a reproach (feminine) yang menjelaskan tentang cemooh, aib atau sebuah celaan.
Kalimat "Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbang telah terbakar", menjelaskan atau menggambarkan sebuah celaan, cemooh, aib besar bagi atau terhadap bangsa Israel dan atau kerajaan Selatan yakni Yehuda yang menjadikan mereka tidak berdaya/lemah (feminine) dan rupanya ini menyangkut identitas atau harga diri mereka.
Dengan demikian, jika kita menarik benang merahnya, maka kita akan menemukan visi besar Nehemia yang dibebankan dari Allah kepadanya untuk membangun kembali Yerusalem.
Mulai bertindak, action (Pasal 2:7-9, 13).
Beban atau visi itu tidak akan terealisasi jika tidak ada action atau tindakan. Apa saja yang diperbuat oleh Nehemia? Rupanya Nehemia membangun relasi atau jejaring dengan bupati-bupati (dalam bertindak, membangun relasi sangatlah penting).
Di sisi lain, jika kita mengamati ayat 13-16, untuk kalimat "menyelidiki dengan seksama", rupanya Nehemia sedang mengadakan observasi lapangan, atau dengan kata lain ia mengumpulkan data-data, yakni mengadakan observasi secara mendalam, perihal merekonstruksi kembali Yerusalem yang telah menjadi reruntuhan.