Masyarakat Desa Manulea, Kecamatan Sasitamean, yang bergabung dalam Kelompok Tani Fatukro dan Tabean Pah, melakukan kegiatan Demonstrasi Cara aplikasi pupuk NPK dan Urea Pada Tanaman Jagung ( Selasa, 21/01/2019). Kegitan ini berlangsung di Lahan anggota kelompok yang dihadiri oleh semua anggota Poktan, PPL, Koordinator Penyuluh dan Tim Pendamping Lapangan Progran Integrasi Jagung Ternak.
Anggota Kelompok tani yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan anggota poktan penerima Program "Integrated Farming System" (Tanam Jagung Panen Sapi-TJPS). Program ini merupakan Program Gubernur Nusa Tenggara Timur, di bidang pertanian lahan kering yg dilaksanakan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.
Dalam mendukung program ini, maka para petani diberikan bantuan, salah satunya adalah pupuk NPK dan Urea. Namun sebelum petani mengaplikasi pupuk ini pada tanaman jagung yang sudah di tanam, perlu diadakan demonstrasi cara pemberian pupuk yang tepat.
Menurut Pendamping Kelompok, Kristiano Ongki Kehi, S.Pt, mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan demonstrasi cara aplikasi yakni agar petani bisa memahami dan mampu mengaplikasi pupuk yang sudah diterima dengan tepat di masing-masing lahan. Lanjutnya, pemberian pupuk NPK dan urea merupakan bagian penting dari rangkaian budidaya tanaman jagung. Dan diharapkan agar para petani bisa memanfaatkan pupuk yang sudah diterima, sehingga produksi jagung bisa meningkat sesuai dengan target yang telah ditentukan yakni 5 ton per hektar.
Kebutuhan unsur hara  seperti Nitrogen, Fosfor, dan Kalium (K) untuk tanaman jagung harus diberikan secara tepat dan berimbang. Apabila tanama jagung tidak mendapatkan unsur hara yang lengkap maka akan berpengaruhi pada hasil prodksi jagung. N, P, dan K adalah unsur hara esensial primer, maka tanpa ini tanaman jagung tidak akan sempurna menjalankan siklus hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H