Maka dari itu, sektor perhotelan di kota Jember ini mengalami peningkatan pesat. Hingga muncul hotel berbintang 4 di Kota Jember serta banyak homestay lainnya yang dimana hal tersebut pastinya membuka lowongan kerja baru untuk masyarakat di Kota Jember. Secara tidak langsung Jember Fashion Carnaval berpengaruh untuk meningkatkan perekonomian di Kota Jember.
Jember Fashion Carnaval membutuhkan waktu persiapan yang lama sehingga sehingga para pelaku UMKM mendapatkan kesempatan untuk menyediakan dagangan dagangannya di bazaar yang telah disediakan oleh panitia. Begitu juga dengan tempat pariwisata lainnya di Kota Jember yang secara tidak langsung dikenal oleh para pengunjung dari luar kota maupun mancanegara.Â
Contoh tempat pariwisatanya ialah Pantai Teluk Love, Pantai Papuma juga Pantai Watu Ulo. Ditempat tempat yang terdampak positif tersebut  pastinya membutuhkan lebih banyak tenaga kerja untuk mengelola tempat pariwisata tersebut yang lalu hasil pendapatannya dibagi sebagai upah kerja setiap pegawainya.
Setelah begitu banyaknya dampak positif yang tampak saat pagelaran Jember Fashion Carnaval. Ada juga dampak negatif dari terjalannya pagelaran ini yaitu terjadinya kemacetan dimana mana terutama daerah pusat kota Jember. Hal ini terjadi karena jalan jalan menuju pusat kota digunakan sebagai lajur peserta Jember Fashion Carnaval sehingga jalanan ditutup. Sedangkan pemerintah sendiri tidak menyediakan jalan alternatif sebagai pengganti dari ditutupnya jalan utama.
Dampak negatif lainnya dari terselenggaranya Jember Fashion Carnaval ialah banyaknya sampah dari para penonton kegiatan sosial ini. Kurangnya kesadaran itu sendiri yang menjadi sebab utama banyaknya sampah yang dibuang secara sembarangan meski telah disediakan oleh petugas petugas kebersihan. Adapula tanaman tanaman kota yang rusak akibat di injak injak oleh para pengunjung akibat tidak memperhatikan garis batas.
Solusi terbaik untuk penyelenggaraan pagelaran ini ialah dengan memindahkan Jember Fashion Carnaval di tempat selain pusat kota karena wilayah yang kurang luas dan memadai sehingga menyebabkan kemacetan kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H