Tito berpendapat seakan-akan tidak memantau aksi 212 yang berjalan damai dan taat akan tata tertib. Jika Aksi bela Islam tidak taat hukum, bertujuan memecah persatuan dan kesatuan bangsa serta menghujat atau melanggar hak asasi orang lain, maka tidak akan mungkin peserta aksi mengindahkan larangan Polri untuk Aksi di Gedung DPR. Jika Aksi tersebut bertujuan memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa, maka tidak mungkin ratusan hingga jutaan ribu warga negara Indonesia turun ke Jakarta. Aksi tersebut bukanlah tindakan makar, dan tidak bermaksud memecah belah NKRI namun aksi tersebut hanya menuntut keadilan seorang umat yang memiliki kepercayaan. Tidak ada orang yang rela bahwa kepercayaannya dihina atau bahkan dilecehkan.
[4]Thamrin Dahlan, Tito Karnavian Menunjukkan Kelasnya (2016),dalamhttp://www.kompasiana.com/thamrindahlan/tito-karnavian-menunjukkan-kelasnya_583cd809549373a10cea85bd
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H