Mohon tunggu...
brata sena
brata sena Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka membuat artikel dan mempostingnya untuk memberikan informasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pantun Palang Pintu Jekarteh

26 September 2024   21:13 Diperbarui: 26 September 2024   21:14 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Di balik palang pintu yang sunyi,
Tersimpan cerita tak terungkap,
Setiap detik berlalu sepi,
Rindu ini makin menggebu.

Suara hati membisik lembut,
Menggugah jiwa yang merana,
Adakah kau kan kembali,
Membawa cinta dalam suka?

Puisi 7: Palang Pintu Harapan

Palang pintu menjulang tinggi,
Menjaga mimpi yang takkan pudar,
Setiap harapan ku jaga rapi,
Menggapai cita di ujung radar.

Kau datang bawa sinar baru,
Menghangatkan hati yang membeku,
Di balik palang ini, kita bersatu,
Membangun cinta yang takkan layu.

Puisi 8: Palang Pintu Perpisahan

Palang pintu tertutup rapat,
Mengantarkan kita pada akhir cerita,
Di sini tangis tak lagi lebat,
Hanya kenangan yang menggetarkan jiwa.

Semua mimpi kini terhenti,
Di batas ini kita berpisah,
Namun dalam hati kau abadi,
Menjadi bagian dari kisah.

Puisi 9: Palang Pintu Kebangkitan

Palang pintu dibuka lebar,
Menyambut cahaya pagi yang baru,
Setiap langkah adalah harapan,
Menuju kehidupan yang bersinar jitu.

Kita bangkit dari reruntuhan,
Menyusun puing-puing impian,
Palang pintu ini saksi bisu,
Perjuangan kita tiada henti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun