Mohon tunggu...
Angga Bratadharma
Angga Bratadharma Mohon Tunggu... lainnya -

Pembaca dan Penulis More Info visit my blog : Bratadharma.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jangan Biarkan Jumbo Sale Kalahkan Masyarakat!

4 Juni 2012   03:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:25 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau masyarakat membeli barang yang sesuai dengan kebutuhan, maka secara tidak langsung memangkas paradigma mengenai barang yang bersifat ganda, yakni barang yang dibeli tidak berdasarkan butuh, tapi berdasarkan nafsu semata.

Memang tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi ini memiliki efek positif. Karena, tingkat konsumsi yang tinggi masyarakat kita telah menjadi pilar utama fundamental ekonomi, yang menyumbang kepada perekonomian nasional. Hebat bukan.

Namun, ditakutkan bila masyarakat kita yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi kebablasan dengan paradigma konsumtivisme. Ini sangat berbahaya karena berdampak kepada psikologis masyarakat yang terjajah dengan barang-barang tidak memiliki fungsi, tapi dengan nilai prestise berlebih yang melekat, masyarakat kita akhirnya membeli.

Salah satu masyarakat, yang penulis wawancara ketika sedang berbelanja di Centro, Depok, mengatakan, bahwa berbelanja kala sale besar-besaran tiba merupakan keuntungan tersendiri, karena harga barang lebih murah bila dibandingkan dengan harga sebelum didiskon.

"Ya kalau itu lebih hemat karena sale besar-besaran. Tapi harus hati-hati juga agar tidak kebablasan. Kan harus dipikirkan juga kedepan kehidupan harus dilewati seperti apa. Jadi mungkin harus bisa berpikir baik buruknya", ujar Dhini, saat dirinya sedang memilih baju, di Centro, Depok, Sabtu 2 Juni 2012.

Kendati demikian, bukan berarti masyarakat kita salah memiliki tingkat konsumsi yang tinggi. Tapi, bagaimana bisa memiliki tingkat konsumsi yang terjaga dan terkendali. Dengan demikian, maka masyarakat kita menjadi masyarakat yang kritis dengan barang-barang yang dibelinya.

Berikut adalah beberapa tips yang mungkin bisa dishare untuk menghadapi sale besar-besaran, sehingga terhindar dari kekalapan diri dalam berbelanja barang berdiskon jumbo dan bisa memanfaatkan sale besar-besaran sebagai sarana berbelanja secara efektif, tips-tips :

1. Belanja di awal atau tunggu hingga hari terakhir sale?
Untuk menarik pembeli di awal masa diskon akhir tahun, biasanya pusat perbelanjaan memberikan potongan harga 20% hingga 30%. Tapi, Anda akan mendapatkan penawaran yang lebih baik menjelang akhir masa diskon. Karena pusat perbelanjaan ingin menghabiskan stok lama mereka untuk menyambut stok baru di tahun depan. Konsekuensinya jika menunggu penghabisan masa* sale*, Anda mungkin akan kehabisan barang-barang yang sudah Anda incar sebelumnya.

2. Pilih barang yang dibutuhkan dan cocok.
Jangan pernah membeli barang hanya karena barang-barang tersebut mendapatkan potongan harga yang besar. Hati-hati rasa menyesal akibat penawaran barang murah. Tanya diri Anda, apakah Anda memerlukan barang tersebut atau tidak? Jangan paksa diri Anda membeli *skinny jeans* yang tidak muat dengan benar hanya karena diskon besar-besaran yang ditawarkan.

3. Teliti sebelum membeli.
Setiap kali dorongan berbelanja datang, ingatkan diri Anda bahwa ada alasan kuat kenapa barang-barang tersebut mendapatkan diskon besar. Seperti, karena tidak ada orang yang ingin membelinya dengan harga normal. Atau, barang tersebut adalah stok lama atau memiliki cacat di bagian tertentu.

4. Barang diskon = out of date items.
Fashion item yang biasanya mendapatkan diskon besar tidak akan menjadi tren lagi di musim mendatang. Jadi, selalu pertimbangkan berapa lama Anda akan memakainya mengingat tren *fashion* berjalan dengan sangat cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun