Mohon tunggu...
Brand Stories
Brand Stories Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana Brand Stories digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel seputar referensi, tips, serta kolaborasi dengan mitra. Email : Brand.kompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Dampak Buruk Tubuh Kekurangan Serat

21 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 21 Juni 2022   10:11 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Scrubber – Sudah bukan rahasia lagi bahwa usus manusia menjadi tempat tinggal bagi sejumlah bakteri. 

Setidaknya, ada sekitar 500 spesies bakteri yang hidup di usus manusia dengan total hingga triliunan sel. Meski begitu, keberadaan bakteri tersebut tidak memberikan dampak buruk. Faktanya, bakteri dalam usus ternyata memberikan banyak manfaat, terutama dalam menjaga sistem pencernaan.

Agar dapat bekerja dengan baik, bakteri baik dalam usus membutuhkan asupan makanan. Salah satu asupan nutrisi bagi bakteri baik di dalam usus adalah serat yang diperoleh dari buah dan sayuran. 

Jika tubuh kekurangan asupan serat, maka otomatis bakteri baik di dalam usus tidak mampu bekerja dengan maksimal. Akibatnya, berbagai masalah kesehatan pun akan muncul. 

Lantas, apa saja dampak buruk tubuh kekurangan serat yang perlu diwaspadai?

Inilah 5 Dampak Buruk Tubuh Kekurangan Serat yang Wajib Diwaspadai

  1. Sembelit

Salah satu gangguan pencernaan yang paling sering terjadi akibat kekurangan serat adalah susah buang air besar atau sembelit. 

Dalam tubuh, serat yang larut air akan membantu feses menjadi lebih lunak, sehingga bisa lebih mudah saat melewati usus. Sementara itu, serat yang tidak larut air akan membantu menambah bobot feses sehingga bisa mempercepat proses keluarnya feses dari tubuh. 

Manfaat dari dua jenis serat tersebut adalah membantu mencegah terjadinya sembelit, yaitu kondisi yang mengakibatkan feses atau kotoran sulit dikeluarkan. Kondisi ini ditandai dengan feses yang kering dan keras.

  1. Penyakit Jantung

Kekurangan asupan serat ternyata juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Pasalnya, serat merupakan nutrisi yang berperan dalam menjaga kesehatan jantung. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam BMJ Journal melaporkan bahwa mengonsumsi 7 gram serat mampu menurunkan risiko penyakit jantung hingga 9%. Manfaat tersebut diperoleh karena serat mampu menyedot kelebihan kolesterol pada sistem sekaligus mengeluarkannya sebelum kolesterol tersebut menyumbat di arteri. 

Jika tubuh kekurangan asupan serat, maka manfaat ini tidak bisa didapatkan. Artinya, tubuh akan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

  1. Berat Badan Naik

Mengonsumsi makanan berserat, terutama jenis serat yang tidak larut air bermanfaat untuk memberikan sensasi kenyang lebih lama pada perut. 

Jika kurang mendapatkan asupan makanan berserat, maka tubuh berisiko lebih sering merasa lapar. Karena mudah merasa lapar, maka nafsu makan pun akan meningkat tinggi tidak terkendali. 

Tentu saja, hal ini akan memicu terjadinya kenaikan berat badan. Bahkan, tidak sedikit kondisi ini akan memicu terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan.

  1. Kanker

Tubuh yang kekurangan asupan serat juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Annals of Oncology menyatakan bahwa konsumsi 10 gram serat dengan rutin dapat menurunkan hingga 10% kanker kolorektal dan 5% kanker payudara. Sementara itu, penelitian terbaru dari Harvard T.H. Chand School of Public Health juga melaporkan bahwa mengonsumsi serat secara signifikan dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Pediatrics Journal pun melaporkan hal yang sama. 

Studi tersebut menyatakan bahwa mengonsumsi banyak makanan kaya serat selama masa sekolah menengah dapat mengurangi risiko wanita mengalami kanker payudara. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kekurangan serat bisa meningkatkan risiko tubuh mengalami kanker.

  1. Kadar Gula Darah Naik

Kekurangan serat juga dapat menimbulkan dampak buruk berupa naiknya kadar gula darah. Sebab, makanan berserat pada dasarnya merupakan nutrisi yang diandalkan untuk menjaga agar gula darah tetap normal. 

Makanan dengan kandungan serat yang banyak biasanya tidak memiliki indeks glikemik yang tinggi. Artinya, makanan seperti ini aman dikonsumsi, terutama oleh penderita diabetes. Sebaliknya, makanan yang rendah serat biasanya memiliki indeks glikemik yang tinggi sehingga bisa meningkatkan risiko naiknya kadar gula darah dalam tubuh.

Itulah beberapa dampak buruk tubuh kekurangan serat yang wajib diwaspadai. 

Ternyata, kekurangan serat bukan hanya bisa menyebabkan masalah pencernaan saja, tetapi juga bisa mengakibatkan masalah kesehatan lain yang lebih berbahaya. Maka dari itu, pastikan untuk memenuhi kebutuhan asupan serat harian. 

Untuk menambah asupan serat, kamu bisa mengonsumsi minuman serat yang terbukti berkhasiat, seperti Srubber. Minuman serat rasa jeruk ini mengandung serat, probiotik, dan prebiotik yang sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan dan sistem imun tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun