Mohon tunggu...
I Made Bram Sarjana
I Made Bram Sarjana Mohon Tunggu... Administrasi - Analis Kebijakan

Peminat pengetahuan dan berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pentingnya Literasi Statistik dalam Pembuatan Kebijakan

25 Desember 2023   11:04 Diperbarui: 26 Desember 2023   06:48 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi statistik | thikstock via Kompas.com

Ketika ditelusuri lebih lanjut, mungkin juga terdapat permasalahan lainnya yang turut berkontribusi sebagai pemicu kenaikan harga komoditi, misalnya tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi fungsi lainnya, rusaknya jaringan irigasi pertanian, terganggunya rantai pasokan atau bahkan pasokan air untuk lahan pertanian yang kian berkurang. 

Dengan demikian ketika data sektoral yang sepertinya demikian sederhana itu dianalisis lebih lanjut secara lebih komprehensif, dampak kebijakan yang perlu dilakukan ternyata cukup luas oleh pembuat kebijakan dan berbagai perangkat daerah. Hasil analisis tersebut selanjutnya perlu dimanfaatkan pula sebagai landasan dalam merumuskan perencanaan pembangunan daerah.

Di sisi lain, selain dukungan data dan informasi yang solid, kemampuan dalam menganalisis data juga menjadi hal yang amat esensial. Hal ini mengingat spektrum substansi kebijakan yang menjadi bahan baku dalam formulasi kebijakan pembangunan daerah amat luas. Statistik perlu terus dipopulerkan dan dijadikan bagian dari keseharian.

Dalam konteks pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan misalnya, literasi statistik perlu didorong di kalangan ASN maupun para pembuat kebijakan. Laporan-laporan rutin misalnya, seperti Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah (LKPD) perlu diperkaya dengan statistik beserta deskripsi yang mudah dipahami.

Rapat-rapat yang membahas suatu permasalahan kebijakan, dapat digunakan sebagai media untuk mempopulerkan statistik dan literasi statistik, karena pada setiap rapat didorong untuk mengungkapkan statistik yang relevan dengan persoalan yang dibahas/ingin dipecahkan. Misalnya rapat-rapat yang membahas inflasi atau kemiskinan ekstrim, dan permasalahan Pembangunan daerah lainnya. Sudah seharusnya statistik yang terkait dengan substansi permasalahan pembagunan daerah tersebut dipaparkan dan dibahas pada rapat tersebut. 

Demikian seluruh pemangku kepentingan yang mengikutinya perlu mendapatkan penjelasan agar dapat memahami persoalan pembangunan daerah berdasarkan atas data. 

Pembahasan tentang masalah penanggulangan kemiskinan ekstrim atau stunting misalnya,  ketika didukung dengan uraian data yang valid, secara time series beserta data yang mengitarinya seperti akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan sanitasi, akan memudahkan upaya membangun sinergi/kolaborasi multipihak dalam menanggulangi masalah kemiskinan ekstrim dan stunting.

Budaya ini akan semakin mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para pembuat kebijakan untuk memiliki literasi di bidang statistik. Sudah tidak memadai lagi setiap kebijakan dibuat tanpa ada landasan statistik. 

Strategi lainnya misalnya dengan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan suatu informasi atau mengedukasi publik maupun bagi lingkungan internal pemerintah. 

Strategi edukasi publik yang menjadi bagian dari literasi statistik misalnya secara rutin dilakukan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan. Salah satu posting Infografis statistik pada akun resmi BKF di Instagram sebagai berikut:

Sumber: akun IG bkfkemenkeu
Sumber: akun IG bkfkemenkeu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun