Ibu Supeni terasah kecerdasan berpolitiknya ternyata sudah berpengalaman sejak usia 14 tahun. Â Sudah aktif menjadi Ketua Keputrian Indonesia Muda (KIM) di masa penjajahan Belanda, dilanjut di masa penjajahan Jepang pada organisasi Fujinkai diteruskan dengan PERWARI dan KOWANI setelah Indonesia merdeka. Â
Menarik bagi saya menuliskan sosok Ibu Supeni, takjub dengan kipah Wanita Indonesia di era penjajahan ada yang menyumbang banyak peran untuk mendapatkan kemerdekaan dan punya andil besar mengenalkan Indonesia ke dunia.
Selain mengikuti pergerakan dalam berbagai organisasi perempuan, Ibu Supeni juga aktif di Partan Nasional Indonesia dan cukup loyal. Ibu Supeni tutup usia pada 25 Juni 2004 di usianya yang ke-86 tahun.
Dari Buku ini, saya merasa terpacu juga untuk lebih berkontribusi terhadap bangsa walau bukan menjadi politisi atau duta besar keliling seperti Ibu Supeni tapi dengan apa yang saya bisa dan kapasitas yang saya mampu. Terima kasih Ibu Supeni sangat memberikan semangat dan inspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H