Pencapaian ini membuktikan bahwa ISPO telah menaungi perkebunan sawit yang sustainable dengan mengedepankan kualitas lingkungan hidup, menjaga kelestarian hutan dan keragaman hayati, pengelolaan lahan gambut yang bertanggung jawab dan mencegah kebakaran hutan serta aspekaspek lainnya.
Hal ini pun berpengaruh pada praktek perkebunan kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan dan menghasilkan tandan buah segar yang sesuai dengan kualitas ekspor.
Ketika saya berbincang dengan salah satu pengusaha kebun sawit yang mendapatkan sertifikat ISPO, yaitu Bapak Ahmad Khoirun, beliau menceritakan usahanya dalam memenuhi persyaratan ISPO melalui jalan panjang dan berbagai proses. Biarpun ribet tetapi Pak Ahmad memetik banyak manfaatnya, hasil kebunnya menjadi lebih baik, memenuhi segala aturan jadi tenag dalam menjalankan usahanya.
Pak Ahmad juga bercerita bahwa penerapan ISPO tak membuatnya merasa berdosa karena tak menyalahi aturan dengan menebang atau membakar hutan sembarangan atau mengganggu keragaman hayati di dalamnya.
Kesimpulannya, jika masih banyak yang mendebatkan masalah perkebunan sawit yang menimbulkan kerusakan lingkungan dan digadanggadang menjadi isu negatif, sebaiknya cari tahu dulu masalahnya di mana dan apa yang terjadi?
Melalui ISPO juga diterapkan pengawasan dan pencabutan izin usaha jika masih ada petani atau pengusaha yang membuka lahan sembarangan atau tidak mengacu pada prosedur yang telah ditentukan. Oleh karena itu, pemerintah pun mengawasi pemerintah daerah agar selalu tegas kepada oknum yang menjalankan usaha perkebunan sawit tanpa mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Kelapa sawit dan produk turunannya bermanfaat untuk menunjang segala kebutuhan. Mulai dari pembuatan minyak goreng, pencampuran bahan untuk biskuit, sabun hingga memproduksi energi terbarukan yang akan menggantikan energi fossil.
Sikap ilegal petani dan perusahaan yang melakukan tindakan liar dengan merusak ekosistem dan melakukan pembakaran sembarangan tentu harus lebih dikontrol terutama oleh pemerintah daerah.
Dengan adanya ISPO ini, semua hal yang membahayakan dapat diatasi asalkan dipatuhi.
Kelapa sawit, komoditas unggulan Indonesia yang banyak dibutuhkan oleh negara lain juga, jangan sampai menyerah karena dipolitisasi asing karena minyak nabati mereka yang terbuat dari biji bunga matahari, kedelai dan jagung kalah dipasaran.Â