Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Single Parent Hidup Mandiri dan Menuai Achievement, Siapa Bilang Gak Bisa?

24 Juli 2018   09:12 Diperbarui: 26 Juli 2018   13:20 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Runer Up Video Competition dengan juri Jay Subiyakto |Dokumentasi pribadi

Alhamdulillah tepat di 2013 saya resign dari kantor dan menjadi full time blogger. Di awal keluar kerja, saya sempat dianggap terlalu berani oleh sebagian orang. Mereka berpikir, kondisi single parent jika resign dari kantor nanti penghasilannya berkurang karena bisa jadi kadang dapat juga tidak. Bahkan, sebagian sempat underestimate. #SiapaBilangGakBisa? Saya sudah tekad penuh dan tidak menghiraukan suara-suara sumbang itu. Siapa bilang gak bisa? Saya mau buktikan! Begitu batin saya.

Dan anggapan pesimis mereka berhasil saya patahkan dengan pembuktian kemampuan bahwa saya mampu berdiri di atas kaki sendiri menuruti kata hati untuk maju dengan mengerjakan sesuatu yang benar-benar saya minati dengan penuh tanggung jawab.

Waktu berjalan terus, pekerjaan saya di dunia kepenulisan dan menjadi kontributor website dalam hal content writer semakin saya tekuni. Saya tak pernah menolak job yang datang sekalipun kecil honornya. Hal itu bahkan saya anggap sebagai portfolio dan menambah jam terbang. Sampai pada waktunya, Allah memberi rencana indah untuk saya.

Peluang Semakin Terbuka 

Setelah saya melewati berbagai fase, menerima job dengan bayaran kecil bahkan ada beberapa proyek "thank you". Imbalan hanya dengan ucapan terima kasih. Tetap saya terima dan syukuri.

Dipercaya oleh Kementerian Peberdayaan Perempuan dan Perlindungaan Anak menjadi fasilitator| Dokumentasi pribadi
Dipercaya oleh Kementerian Peberdayaan Perempuan dan Perlindungaan Anak menjadi fasilitator| Dokumentasi pribadi
Rasa syukur itu akhirnya berbuah manis dengan proyek puluhan juta rupiah bahkan mendekati ratusan juta untuk sekali proyek pekerjaan LSM luar negeri dan beberapa pekerjaan lainnya yang masih berkaitan dengan dunia blogging. Saya semakin paham arti menjalani dan menikmati proses. Ya, semua tidak instan.

Apa yang saya yakini, "Jika kita berniat baik dan tulus, sekarang tak mendapat imbalan sepadan namun suatu saat imbalan itu akan datang dari celah yang lain. Tidak tanggung-tanggung, seperti dirapel tentunya."

#SiapaBilangGakBisa mengasah kemampuan hanya dengan bekerja paruh waktu dan tidak bekerja di bawah naungan perusahaan? Siapapun bisa! Asal ada kemauan untuk mempelajari sesuatu yang diyakini sebagai jalan usaha yang cocok. Karena yang tahu potensi diri adalah diri kita sendiri. Dan yang bisa mengubah hidup menjadi lebih baik adalah diri sendiri.

Berbagi menjadi bagian dari gaya hidup

Setelah saya stabil dalam mendapatkan penghasilan juga proyek-proyek, saya berpikir ingin membagikan pengalaman kiat menjadi pekerja independen dengan pekerjaan yang disukai pada orang-orang di sekitar saya. Karena saya yakin, banyak yang menginginkan bekerja seperti saya untuk kondisi tertentu. Jadi, kalau saya bisa berhasil menjalani sesuatu yang saya yakini berhasil, berarti saya harus menularkannya kepada orang lain.

Berbagi tak pernah merugi|Dokumentasi pribadi
Berbagi tak pernah merugi|Dokumentasi pribadi
Bermodal pengalaman dan bukti-bukti hasil menekuni pekerjaan literasi yang saya cintai, seperti berhasil menyekolahkan anak di sekolahan terbaik, mampu melunasi cicilan rumah dan lain sebagainya, saya mengadakan beberapa workshop dengan peserta teman-teman blogger yang mau belajar. Sekadar untuk berbagi inspirasi dan menularkan semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun