Mohon tunggu...
Brahmani Prita D
Brahmani Prita D Mohon Tunggu... Lainnya - Maafkan jika terdapat kekurangan.

Menulis hanya memenuhi tagihan tugas saja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Kromatografi Kertas dalam Pengujian Asam Amino

6 Juli 2022   11:02 Diperbarui: 6 Juli 2022   11:13 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: WordPress.com

Dalam praktikum kimia, proses pemisahan dilakukan bertujuan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang murni dari campurannya. Secara umum, metode pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan ukuran partikel, kelarutan, titik didih, adsorbsi, dan tekanan uap. Sehingga tidak bisa sembarangan menentukan metode pemisahan yang akan digunakan saat ingin memurnikan dan mengidentifikasi suatu senyawa. 

Apabila sembarangan menentukan metode pemisahan, maka hasil yang diharapkan akan tidak sesuai bahkan tidak menghasilkan apapun. Maka dari itu, praktikan harus mengetahui terlebih dahulu sifat, karakteristik, dan kelemahan dari suatu bahan yang akan diuji atau diidentifikasi agar sesuai dengan metode yang akan digunakan dan mendapatkan hasil yang diharapkan.

Ruang lingkup asam amino sangat luas dan proses identifikasinya sangat beragam, begitu pula penerapannya memerlukan metode pemisahan yang harus sesuai dengan bahan yang akan diuji. 

Salah satu metode pemisahan yang sering digunakan adalah kromatografi kertas. Kromatografi kertas adalah metode yang mana terdapat pemisahan komponen dari campuran yang tercapai dengan elusi fase gerak yang membawa sampel dalam kertas. Biasanya metode tersebut digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen-komponennya. 

Prinsip kromatografi kertas adalah pemisahan substansi material atau sampel antara fase diam dan fase gerak. Apabila sampel lebih polar menuju fase gerak maka akan terikut elusi. Komponen sampel campuran terpisah karena perbedaan afinitas terhadap air. Maka dari itu, penerapan kromatografi kertas dalam ruang lingkup biokimia sangat penting dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan alam.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yunilda dkk, yang mana meneliti tentang preparasi radiofarmaka nanokoloid human serum albumin (HSA) yang ditandai dengan radionuklida teknesium-99m dapat digunakan dalam bidang kedokteran nuklir untuk mendeteksi kanker payudara. 

Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeteksi penyebaran sel kanker sebelum maupun setelah operasi. Penerapan metode pemisahan dalam penelitian ini adalah menggunakan kromatografi kertas untuk pengujian yield penandaannya. 

Pada tahap penentuan kemurnian radiokimia, pemakaian sediaan radiofarmaka teknesium-99m nanokoloid HSA ini harus memenuhi syarat kemurnian radiokimia adalah >95%. 

Sehingga dilakukan pengujian dengan metode kromatografi kertas (KK). Kertas Whatman nomor 1 digunakan sebagai fase diam dan larutan metanol 80% sebagai fase gerak. Pada kromatografi kertas ini, teknesium-99m nanokoloid HSA berada pada Rf = 0,0 sedangkan teknesium yang berupa teknesium bebas berada pada posisi Rf = 0,3-0,5. 

Persentase kemurnian radiokimia teknesium-99m nanokoloid HSA diperoleh dengan menghitung aktivitas teknetium-99m HSA pada Rf = 0, dibagi dengan aktifitas total dari Rf = 0 sampai dengan Rf = 1 dikali 100 %. Alasan peneliti menggunakan metode kromatografi kertas karena human serum albumin (HSA) tergolong protein yang terdiri dari gabungan asam amino. 

Pembentukan partikel berukuran pada nanokoloid HSA dilakukan dengan cara denaturasi protein HSA yang dibantu dengan pengaturan pH dan pemanasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun