Menurut Arsyad (1989), erosi merupakan peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah dan bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Erosi merupakan salah satu tenaga geomorfologis yang menyebabkan permukaan bumi menjadi turun.Â
Besarnya erosi yang diperkirakan dalam penelitian ini merupakan erosi yang dipercepat (accelarated erosion) yaitu erosi yang penyebab utamanya adalah kegiatan manusia atau kadang-kadang hewan dan besarnya jauh lebih cepat dari erosi normal atau erosi geologi.
Perhitungan besar erosi dalam penelitian ini menggunakan Persamaan Umum Kehilangan Tanah (PUKT) yaitu A = R K L S C P (Ton/Ha/Thn). Dari besar nilai A yang dikombinasikan dengan kedalaman solum tanah akan diperoleh Tingkat Bahaya Erosi (TBE) tanah.
Laju erosi tanah adalah besarnya tanah yang hilang dari permukaan asli yang disebabkan oleh adanya tetes hujan dan aliran permukaan. Laju erosi tanah tergantung pada besarnya nilai dari faktor- faktor erosinya ditambah dengan kecepatan aliran permukaan yang terjadi pada daerah tersebut. Hasil perhitungan laju erosi per  satuan lahan dapat dilihat pada Tabel 3. berikut.
Hasil dari perbedaan produktivitasnya disajikan pada Tabel 5, setelah ditimbang hasil analisa tidak ada perbedaan dalam produktivitasnya dalam penanaman tumpang sari dan monokultur.
Semakin Tinggi produktivitas tanaman menunjukkan semakin tinggi kemampuan tanaman untuk memanfaatkan potensi lingkungan dalam satuan waktu dan luas lahan. Sejalan dengan hasil penelitian Handayani (2011) yang menyatakan bahwa pengaruh tumpangsari gandum dengan tembakau terhadap pertumbuhan dan hasil monokultur tembakau, dimana rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun tembakau pada tumpangsari lebih tinggi daripada monokulturnya.
Hal ini membuktikan bahwa peningkatan intensitas pengolahan lahan pada sistem tumpangsari berdampak luas bagi struktur, kombinasi dan aktivitas organisme pada lingkungan tersebut. Selain berperan penting sebagai dekomposer dan “soil engeneer , keberadaan cacing tanah juga dapat menyebabakan keadaan lingkungan yang semakin beragam dengan adanya pembentukan ‘cast’ di permukaan tanah sehingga banyak spesies- spesies makrobiata tanah lainnya dapat hidup bersama (Co-existensi).