Kalau sudah tidak sabar menunggu konferensi pers dari BPOM yang mungkin dirasa agak lama layaknya menunggu pacar datang melamar ke rumah orang tua boleh lho mengganggu BPOM dengan menghubungi hotline mereka di 1500533 daripada was-was ya kan?
Sekarang pertanyaannya adalah, apakah selamanya isu-isu tidak benar mengenai obat dan makanan akan terus beredar dan membuat ricuh di masyarakat? Pemerintah, khususnya BPOM tidak bisa bersikap dan berperang sendirian dalam memerangi hoax mengenai obat dan makanan.Â
Masyarakat juga harus dituntut untuk cerdas dan bijak, bijak dalam mengolah informasi, bijak menahan diri dalam menyebarkan berita yang belum pasti. Kalau dulu ada istilah bijak sebelum membeli, sekarang mari kita tambahi istilah lain, yaitu ensuring before sharing.
Sebagai pribadi yang menjadi bagian dari masyarakat millenial memang sebaiknya kita tidak asal dalam menanggapi sebuah isu. Mari mengedukasi diri sendiri untuk menahan diri. Bertindak cerdas dan bijak dalam menyikapi isu yang beredar di masyarakat.
Yuk sebarkan gerakan ESC "(E)nsuring before (S)haring! Dan kamu akan menjadi salah satu orang yang (C)aring!" Care terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan juga negara. Satu sikapmu ini bisa sangat membantu lho dalam menciptakan ketertiban dan ketenangan di masyarakat. Karena hal yang berdampak besar, selalu dimulai dari hal yang kecil. Be wise and let's keep the world calm!
Semoga kamu, dia, kita, tidak menjadi salah satu pelaku yang ikut menyebarkan hoax dan menjadi "penjahat". Kamu, dia, kita, adalah bagian dari "masyarakat kebal hoax" bukan?
Dian Kusumawati - Balai POM di Ambon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H