Ia berkisah dirinya diajak temannya untuk menjadi relawan di Think Big Indonesia (TBI), yang berkantor di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Banyak teman di kampusnya, sebuah universitas ternama di Tangerang, Banten, yang mengisi waktu dengan menjadi relawan dan mendapatkan uang lumayan.
Puisi:
"Kami pasukan nasi bungkus
Punya sejuta akun siluman
Bagai pedang terhunus
Siap menghujam setiap orang"
Berita:
Mantan anggota tim TBI lainnya menjelaskan, selain melawan berita negatif Prabowo, mereka juga ditugasi memberi komentar-komentar berita tentang Jokowi. “Misalnya menulis komentar sebagai warga Jakarta dan menulis komentar agar Jokowi menyelesaikan tugas di Jakarta terlebih dahulu,” kata mantan karyawan TBI tersebut, yang juga tidak mau disebut namanya, kepada majalah detik.
“Misalnya lagi tentang revolusi mental, aku pernah komen visi-misinya Jokowi enggak jelas banget. Ngambang,” ujarnya.
Puisi:
"Kami pasukan nasi bungkus
Tak takut dosa apalagi neraka
Kami bisa tertawa di balik luka
Demi sebungkus nasi dan kiriman pulsa"
Berita:
“Kita cuma disuruh bagaimana berita buruk tentang Prabowo dipelintir jadi baik,” kata pemuda itu.
Ia memberi contoh, misalkan bila Prabowo diberitakan melanggar HAM, maka ia diarahkan untuk menulis komentar, itu kejadian lama, sampai saat ini pengadilan belum menentukan Prabowo bersalah atau tidak, lagi pula semua orang itu pasti punya kesalahan.
“Saya sebenarnya netral, tapi, karena kerja di situ, ya saya harus bela Prabowo. Saya keluar begitu lulus dan dapat kerjaan lain, itu cuma untuk ngisi kegiatan daripada nganggur,” cerita pria itu.