Mohon tunggu...
Bambang Pribadi
Bambang Pribadi Mohon Tunggu... profesional -

B. Pribadi (Bambang Pribadi) sering dipanggil BP saja, pernah belajar ilmu kehutanan dan ekonomi, selain sebagai penulis dan editor, ia juga pelukis, perancang grafis, karikaturis, ilustrator, pernah menjadi dalang wayang kulit gagrak Ngayogyakarta…. www.bambangpribadi.com

Selanjutnya

Tutup

Humor

Strategi Narsis Profesor Kalong Part #1

30 Maret 2010   06:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:06 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profesor Kalong sendiri sadar betul, dirinya pun termasuk Homo kalonginensis yang baru menetas. Beliau memang supergenius kecuali dalam hal menulis atau mengarang. Beliau lebih pandai bicara lisan daripada bicara tertulis. Satu-satunya orang yang tak pernah menulis surat cinta di dunia ini, barangkali hanyalah Profesor Kalong. Dan mungkin juga, satu-satunya bakat yang tidak diberikan Tuhan padanya adalah bakat untuk menulis. Dasar profesor ngeyel, beliau tak terima nasib itu. Beliau ingin kali ini Tuhan pun memberikan bakat menulis padanya.

Rupanya menulis memang tidak semudah membalik telapak tangan. Sepuluh tulisan mahapanjang sudah beliau posting. Hasilnya? Tak ada pembaca, apalagi ratting. Setelah diselidiki dengan seksama, ternyata beliau lupa memberi judul. Ha ha ha ha....

Terpaksa ia mengedit lagi. Kesepuluh tulisannya masing-masing diberi judul yang romantis bin gombalisasi. Hasilnya? Lumayan membanggakan bagi manusia kalong baru itu. Jumlah pembaca 60 orang. Komentator 0. Ratting 60. Hebat. Profesor bangga. Jarinya menari salsa di atas mouse. Klik.... 60 orang memberi ratting yang sama: “biasa”. Profesor tertawa ngakak. Dia bersyukur. Dasar profesor orang baik hati, ia ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pemberi ratting.

Kemudian ia menulis satu tulisan lagi yang siap diposting. Judulnya, “Terima Kasih Ya Tuhan.”

Isinya kali ini mahapendek saja:

Terima kasih ya Tuhan. Melalui para pemberi ratting, kini ku tahu, bahwa Engkau mulai memberikan bakat menulis pada hambaMu ini. Terima kasih ya Tuhan, Engkau telah sudi mengarahkan agar 60 pembaca postingan hamba, semuanya memberi ratting “biasa”. Kini kutahu pasti, bakat menulis telah mulai Kau berikan pada hambamu ini. Aku dinyatakan oleh pemberi ratting sudah "bisa" menulis. Tuhan, bukankah ada pepatah: “alah bisa karena biasa”? Amin.

bp

Baca sebelumnya: "Homo kalonginensis", Spesies Baru di Era Internet

selanjutnya baca: Strategi Narsis Profesor Kalong Part #2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun