Mohon tunggu...
Bozz Madyang
Bozz Madyang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Food Blogger

#MadYanger #WeEatWeWrite #SharingInspiringRefreshing #FoodBlogger - Admin Komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana - Email: bozzmadyang@gmail.com - Instagram/Twitter: @bozzmadyang

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berburu Cungkring, Kuliner Langka Khas Bogor

7 November 2018   22:59 Diperbarui: 25 Februari 2019   01:18 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kang Deden penjual Cungkring di Gang Aut Jalan Suryakencana, Bogor, Jawa Barat. (Foto Bozz Madyang)

Ya, berbagai macam jenis kuliner tradisional dan hasil akulturasi dengan berbagai bangsa ada di kawasan kuliner Surken itu.   Jalan Suryakencana menjadi surga penggemar wisata kuliner di Bogor.

Itu menjelaskan bahwa kuliner terkait erat dengan jalan Suryakencana Bogor  ini. Kata kuliner yang tak lepas dari kesan saat kata Suryakencana disebut. Legendarisnya kuliner Surken tak lepas dari 'tua' usia jalan Surken.

Konon jalan Surken sudah lebih 200 tahun ada. Artinya ada sejak 1800 an, zaman Daendels, si pencetus Tanam Paksa.  Nama Surken dulu zaman colonial, disebut  Post Weg saja atau De Grote Post Weg. Nama yang bertahan hingga tahun 1970, saat pemerintah kota Bogor mengganti namanya menjadi Jalan Suryakencana, Bogor.

Terlepas dari kondisi Surken yang macet, jalan itu menjadi perlu dan penting keberadaannya. Bisa menjadi tempat wisata kuliner yang bermanfaat. Kesan Suryakencana sebagai surga kuliner Bogor akan semakin kuat dengan keberadaan ragam kuliner tradisional.

Bukan saja memberikan ruang bagi geliat kuliner tradisional, namun bisa lebih menjaga eksistensi kuliner legendaris itu tetap bisa dinikmati siapa saja.

Cungkring di Gang Aut Jalan Suryakencana, Bogor, Jawa Barat. (Foto Bozz Madyang)
Cungkring di Gang Aut Jalan Suryakencana, Bogor, Jawa Barat. (Foto Bozz Madyang)
Kang Deden dengan cungkringnya, Encek dengan martabaknya dan lainnya bukan sekadar menjadi mata pencaharian. Lebih d ari itu.  

Jadi anda yang ingin tahu citarasa kuliner tradisional, cungkring tak susah untuk menemukannya. Cukup datang ke jalan Surken saat pagi hari. Kang Deden setia dibalik pikulan cungringnya mulai 06.30 wib sampai sekira 10.00 an. Menawarkan keramahan kuliner tradisional sekaligus mengais rezeki halalnya.

Harga Rp. 17 ribu sepincuk, jangan dilihat dari porsi materinya. Bukan soal mahal atau tidak. Lihat ada sesuatu yang berharga di setiap komposisi isi pincuknya. Budaya, leluhur dan sejarah yang terawat hingga anda dapat menikmatinya.  Setuju?

Jualan Cungkring Kang Deden di Jalan Suryakencana, Bogor. (Dokpri)
Jualan Cungkring Kang Deden di Jalan Suryakencana, Bogor. (Dokpri)
Gimana Cara ke Jalan Suryakencana?

Lokasinya mudah banget. Tak jauh dari istana Bogor. Ditandai dengan gerbang ala pecinan.  Jalannya searah. Jika dari  Terminal Baranangsiang Bogor, bisa menggunakan angkot yang lewat jalan Surken. Atau kalau sekalian mau menikmati Kota Hujan siiih bisa jalan kaki.

Sama halnya kalau dari Stasiun Bogor, gunakan transportasi angkot. Ada angkot dengan trayek yang melintasi jalan Suryakencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun