Mohon tunggu...
Boyke M Hasugian
Boyke M Hasugian Mohon Tunggu... Penulis - S.Pd

Kuli Tinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Roida Ayu Jadi Perhatian Kemensos RI

28 Agustus 2018   14:59 Diperbarui: 28 Agustus 2018   15:40 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roida Ayu Boangmanalu, siswi kelas X asal SMA Negeri 1 Salak saat membacakan Puisi karyanya yang berjudul "PENERANG JIWA YANG TEGANG" mendapat perhatian dari Kapuslitbang Kemensos RI, Mulia Jonny, M.Si serta seluruh orang yang berada dalam sebuah ruangan di Kota Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara.

Siswi asal Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut ini mendapat apresiasi dari seluruh peserta yang berada di dalam Gedung Bale Sada Arih, Selasa (28/8) dengan tepuk tangan yang meriah saat membacakan puisinya pada acara Penyerahan Bantuan Non Tunai Agustus Tuntas Program Keluarga Harapan dari Kementrian Sosial Republik Indonesia.

Susunan serta perpaduan kata-kata yang ia tuliskan sangat menyentuh jiwa dan mengena kepada program pemerintah yang dinilai sangat tepat sasaran.

Berikut bunyi Puisi yang dibacakan Roida Ayu ;

PENERANG JIWA YANG TEGANG

Puisi Karya : Roida Ayu Boangmanalu (Siswi SMA Negeri 1 Salak)

Dibacakan pada saat Acara Penyerahan Bantuan Non Tunai Agustus Tuntas Program Keluarga Harapan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia

Dibalik derasnya sungai,  mengalir sebuah cerita ikan kelam

Tentang sebuah kemiskinan, tentang sebuah jeritan

Tentang sebuah coretan pensil yang cukup koyakkan kertas

Cerita yang telah terukir dibalik pekatnya awan hitam

Cerita tentang seribu rintang, cerita tentang perjuangan hidup

Lihatlah seorang wanita yang mampu memadukan antara penderitaan dan ketabahan

Bermandikan cucuran keringat,  bermodalkan sebuah kain yang ia lilitkan di kepala.

Dan sesekali meratap bahkan meneteskan air mata namun tetap semangat.

Lihat juga seorang pria yang mampu memanipulasikan air mata menjadi keringat

Yang sering kali dipuja oleh terik mentari dan dicumbu mesra oleh guyuran hujan

Mengucur deras keringat, basahi tubuh yang penat

Tanpa beralaskan sepatu, hanya pakaian dan topi yang ia kenakan

Lihat raut wajahnya, kulit keriputnya

Bahkan tubuhnya yang legam terbakar mentari

Hari-harinya ditemani oleh sebuah cangkul

Hari-harinya ditemani oleh sebuah pemotong gambir

Berlantankan tepukan angin, yang melambai menembus dada

Perih mereka tahanan, sakit mereka acuhkan

Luka dan bisa mereka simpan, resik dengan lapang dada dihadapinya

Demi tercapainya sebuah asa, demi tercapainya sebuah nyaman rupiah

Dan demi perubahan nasib sang buah hati

Tiada pernah sekalipun ia mengucap kalah

Tiada pernah mereka mengeluh

Walau apapun rintangannya

Walau mereka tak sanggup, namun tak kunjung menyerah

Upaya terus mereka lakukan demi pendidikan sang buah hatinya

Demi generasi penerusnya

Kalau ia mulai tak berdaya, lalu apalagi yang mereka perbuat

Apa yang mereka lakukan tuk mencapai tekad itu?

Namun perjuangan belum kunjung berakhir

Hingga sebuah kebijakan pemerintah terbangun

Sebuah program yang mampu menggapai asa

Sebuah program yang mampu galakkan sebuah cita

Dengan tekad dan ketulusan hati tuk bantu

Berlandaskan sebuah tujuan tuk tumbuh kan semangat

Walau tak segudang barang yang ia beri

Namun celah-celah harapan ia persembahkan

Dengan para anggota penggeraknya

Membantu dengan ketulusan dan kejujuran

Niat baik itu tersampaikan

Lelah itu terbayarkan

Terimakasih PKH

Teruslah terangi jiwa yang tegang

Sinari diri yang Malang

Hidup PKH

Jayalah PKH 

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun