Hari-harinya ditemani oleh sebuah pemotong gambir
Berlantankan tepukan angin, yang melambai menembus dada
Perih mereka tahanan, sakit mereka acuhkan
Luka dan bisa mereka simpan, resik dengan lapang dada dihadapinya
Demi tercapainya sebuah asa, demi tercapainya sebuah nyaman rupiah
Dan demi perubahan nasib sang buah hati
Tiada pernah sekalipun ia mengucap kalah
Tiada pernah mereka mengeluh
Walau apapun rintangannya
Walau mereka tak sanggup, namun tak kunjung menyerah
Upaya terus mereka lakukan demi pendidikan sang buah hatinya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!