Aku termenung. Kematian si Pipit menyentak kesadaran. Tak ingin itu terjadi padaku.
Kematian memang suatu kepastian yang akan menyapa semua makhluk yang bernyawa.
Bila hidup seperti si pipit, tidakkah kita sia-sia sebagai manusia?
Ah, Pipit! Engkau yang mati kenapa aku yang sedih?
* Putibungsu 201221
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!