Minggu ketiga (terinspirasi lagu)
Wajahnya yang keriput mengkilat diterpa matahari siang. Walau tampak lusuh, tapi sorot matanya masih tetap menyalakan semangat hidup. Aku tak tahu berapa usianya, bisa jadi kisaran tujuh puluh. Ia kujumpai sedang istirahat di bawah pohon jambu biji depan rumah yang menjulur ke arah jalan. Di sampingnya sepeda ontel sarat dengan dagangan. Kerupuk singkong yang terbungkus plastik di setang dan di boncengan. Aku langsung tertarik dan menghampirinya. Beli kerupuknya beberapa bungkus sekalian kepo menanyainya.
“Udah berapa lama jualan, Pak?”
“Udah, lima tahunan.”
“Sebelumnya?”
“Tukang. Tapi nggak kuat lagi. Jadi jualan kerupuk aja.”
“Dibikin sendiri apa jualan dagangan orang?”
“Istri yang bikin.”
“Oh. Masih kuat kerja?”
“Dikuat-kuatin. Kalo nggak, ya, nggak bisa makan.”
“Anak?”
“Ada lima orang.”
Aku tertegun. Tega sekali anaknya membiarkan orangtuanya kerja keliling dagang kerupuk.
“Semua anaknya udah kerja?”
“Udah. Juga udah bekeluarga.”
“Nggak ada yang bantuin?”
“Mereka punya kehidupan sendiri-sendiri. Lagian, nggak mau nyusahin. Selagi masih bisa kerja, ya, kerja.”
“Anak-anaknya kerja di mana?”
“Macam-macam. Ada yang jadi guru, satpam, pegawai...”
“Wow!”
“Apanya yang wow?” ujarnya seakan tak paham kekagumanku.
“Hebat. Punya anak yang udah kerja, tapi bapak masih tetap kerja, tanpa mau nyusahin mereka.”
“Lha, kerja kan emang ketetapan yang di Atas. Allah yang nyuruh. Kita hanya menjalankan perintahNya.”
Terbesit rasa kagum pada lelaki tua itu.
“Cukup, Pak, penghasilannya?”
“Dicukup-cukupin. Buktinya sekarang saya masih jualan dan masih sehat kan?”
Aku tersenyum.
Sore itu, di teras rumah, ditemani segelas kopi hitam, aku menikmati sore yang cerah dengan ngemil kerupuk singkong buatan Suparman dan istrinya. Suara merdu Five for fighting menemaniku lewat lagunya yang kuputar di HP. Superman. Dari lelaki tua itu aku mendapat pelajaran tentang semangat hidup.
Kugigit kerupuknya. Terasa gurih dan pecah dimulut(*)
Karya ini terinspirasi dari lagu Five For Fighting. Superman
I can’t stand to fly I’m not that naive
I’m just out to find
The better part of me
I’m more than a bird.. I’m more than a plane
More than some pretty face inside a train
It’s not easy to be me
Wish that I could cry
Fall upon my knees
Find a way to lie
About ahomeI’ll never see
It may sound absurd... but don’t be naive
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed... but won’t you concede
Even heroes have the right to dream
It’s not easy to be me
.......................
Selengkapnya lagunya dapat dinikmati di sini.
Karya ini diikutsertakan dalam rangka HUT perdana Rumpies The Club
[caption caption="RTC Dok"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H